REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Rabu membatalkan rencananya keluar dari International Criminal Court (ICC). Keputusan Afrika Selatan batal mundur dari ICC ini beberapa bulan sebelum negara ini dijadwalkan menjadi tuan rumah bagi negara BRIC, di antaranya pertemuan Presiden Putin dengan Presiden Ramaphosa.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin dalam status, dicari ICC atas dugaan kejahatan perang.
Ramaphosa sebelumnya pada Selasa, mengatakan Kongres Nasional Afrika, partai berkuasa akan mencabut keanggotaan Afrika Selatan di pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda yang mengadili kasus-kasus genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Namun sehari berikutnya, pada Rabu, kantor Ramaphosa mengatakan, ia telah melakukan kesalahan, dan tidak jadi mencabut keanggotaan di ICC.