REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) sebagai langkah untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo di Palangka Raya, Kamis (27/4/2023), mengatakan, langkah ini diambil mengingat musim kemarau pada 2023 diperkirakan lebih cepat melanda wilayah Indonesia. "Kami harus menyiapkan teknologi modifikasi cuaca untuk kegiatan rewetting (pembasahan kembali lahan gambut)," kata Edy.
Edy menyampaikan, pada Mei-Juni 2023 curah hujan di Kalimantan Tengah masih cukup tinggi, terutama pada Mei. Kondisi tersebut akan semakin mendukung dan memudahkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca.
Adapun lahan gambut yang menjadi sasaran kegiatan, di antaranya di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, serta sebagian wilayah Kota Palangka Raya. "Untuk itu, kami juga telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan dinas teknis lainnya untuk berkolaborasi menyiapkan hal tersebut. Salah satunya menyurati jajaran pemerintah kabupaten dan kota," kata dia.