REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menunjuk Bernardus Djonoputro sebagai kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana (BP Rebana). Badan ini bertugas mengoordinasikan dan memfasilitasi pengembangan Kawasan Metropolitan Rebana, termasuk menggenjot investasi di sana.
Penunjukan kepala BP Rebana sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan.
Kawasan Metropolitan Rebana mencakup wilayah dengan luas sekitar 43 ribu hektare, yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Kuningan.
Ridwan Kamil mengatakan, Kawasan Metropolitan Rebana diproyeksikan dapat mendongkrak perekonomian hingga sekitar 7,16 persen, membuka peluang hingga 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta meningkatkan investasi hingga mencapai sekitar 7,77 persen.
Untuk menjadikan Metropolitan Rebana sebagai kawasan investasi, Ridwan Kamil meminta kepala BP Rebana proaktif melakukan jemput bola. “Investasi itu door to door marketing, bukan politik jaga warung,” kata gubernur yang akrab disapa Emil itu.
Menurut Emil, terdapat total 81 proyek prioritas di Kawasan Metropolitan Rebana, dengan nilai mencapai sekitar Rp 234,59 triliun, yang akan diimplementasikan sampai 2030. Sumber pembiayaan proyek-proyek itu disebut dari APBN, APBD, swasta, maupun BUMN/BUMD.
Saat ini, Emil mengatakan, berbagai proyek di Kawasan Rebana sedang berproses. Seperti Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Seksi 1 hingga Seksi 3 ruas tol tersebut, atau dari mulai Gerbang Tol (GT) Cileunyi hingga GT Cimalaka, sudah beroperasi. Ditargetkan Seksi 4 hingga Seksi 6 dapat selesai seluruhnya pada April 2023.
Di Kawasan Rebana juga ada Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, yang dalam waktu dekat akan melayani penerbangan calon jamaah haji 2023.
Ada juga pengembangan Kertajati Aerocity, yang mencakup lahan seluas sekitar 3,480 hektare. Terdiri atas logistic hub seluas 589 hektare, aerospace park seluas 224 hektare, business park seluas 668 hektare, creative technology center seluas 486 hektare, dan residensial seluas 261 hektare.