REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono mengaku pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Salah satu tindaklanjut keputusan rapimnas ini adalah menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
"Saya tadi udah dapat kabar sore tadi bahwa Ibu Megawati Soekarnoputri akan memberikan waktu kepada saya di Hari Ahad," ujar Mardiono di kediaman Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Jakarta, Kamis (27/4/2023) malam.
PPP juga akan segera menemui Ganjar yang juga kader PDIP. Namun, partai berlambang Ka'bah itu belum dapat memastikan jadwal pertemuannya dengan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Setelah itu selesai, baru kami akan minta waktu untuk bertemu dengan Bapak Presiden, ketemu dalam konteks saya sebagai ketua umum partai politik, bukan sebagai utusan khusus Bapak Presiden," ujar Mardiono.
Di samping itu, KIB yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan PPP ditegaskan solid dan tak bubar. Khususnya setelah pendeklarasian dukungan PPP kepada Ganjar sebagai bakal capres. "Kalau ada orang mengatakan ini KIB bubar, enggak, enggak, enggak bubar," tegas Mardiono.
Ia menegaskan, Partai Golkar dan PAN memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan bakal capres yang ingin diusung. Jika ada kesamaan terkait nama, tentu pengusungan Ganjar justru akan membuat kekuatan KIB semakin besar.
"Manakala nanti pilihannya sama, itu nanti jadi koalisi plus, potensi plus ini yang disampaikan Pak Ketua Umum Golkar," ujar Mardiono.
Namun, jika ada perbedaan nama capres dari ketiga partai, tentu akan ada perdebatan terlebih dahulu dari KIB. Menurutnya, pasti akan ada negosiasi dari Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam menyamakan pandangan tersebut.
"Kita perlu debatkan, kita perlu negosiasi gitu ya, agar kita memiliki pandangan, gagasan, kemudian tujuan yang sama," ujar Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan itu.