Jumat 28 Apr 2023 08:45 WIB

Golkar Tegaskan Opsi Pembentukan Koalisi Besar Masih Terbuka

Airlangga memastikan Koalisi Indonesia Bersatu saat ini solid dan tidak akan bubar.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat silaturahmi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di kediaman Airlangga Hartarto, di Jakarta, Kamis (27/4/2023). Dalam kesempatan tersebut ditegaskan bahwa KIB masih solid usai keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada pilpres 2024. Selain itu KIB juga tidak akan mencampuri urusan internal partai masing-masing.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat silaturahmi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di kediaman Airlangga Hartarto, di Jakarta, Kamis (27/4/2023). Dalam kesempatan tersebut ditegaskan bahwa KIB masih solid usai keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada pilpres 2024. Selain itu KIB juga tidak akan mencampuri urusan internal partai masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku wacana pembentukan koalisi besar masih terbuka. Meskipun saat ini dua partai pendukung pemerintah, PDIP dan PPP, sudah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

"Kita sudah membentuk koalisi, berkomunikasi dengan koalisi yang lebih besar, koalisi besar atau koalisi kebangsaan, tentu akan terus ada pembahasan lanjutan dari pertemuan yang lalu. Sehingga dengan demikian situasi semuanya masih terbuka, opsi masih terbuka," ujar Airlangga di kediamannya, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga

Ketum Golkar mengeklaim, komunikasi dengan pimpinan partai politik pendukung terbentuknya koalisi besar juga terus terjalin. Mengingat pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) baru dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

"Karena tujuan KIB membangun Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan membangun persatuan di antara kita. Ini adalah kesempatan melakukan pembangunan jangka panjang 2025-2045," ujar Airlangga.

Airlangga memastikan, untuk saat ini, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) solid dan tak bubar setelah PPP mendukung Ganjar yang notabenenya adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia menegaskan, KIB tak mencampuri keputusan partai berlambang Ka'bah itu.

"Tentu KIB menampung seluruh aspirasi yang dibawa oleh partai masing-masing, jadi kalau seperti keluarga, KIB ini adalah seperti keluarga. Jadi masing-masing kita berbicara atas nama KIB dan atas nama partai, kemudian kita rundingkan kembali secara internal," ujar Menteri Koordinator Perekonomian itu.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengeklaim bandul politik telah bergerak setelah Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar sebagai bakal calon presiden. Menurut Hasto, tantangan pemerintahan periode berikutnya tidaklah mudah.

Partainya tentu tak menutup mata terkait wacana pembentukan koalisi besar yang berisikan partai-partai di dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Sehingga akan diambil yang terbaik, yang tentu tidak tutup mata upaya dalam menangkan pemilu," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/4.2023).

PDIP sendiri telah mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Komunikasi akan dilakukan dengan partai politik lain, khususnya mereka yang mendukung Ganjar.

"Dengan demikian kami kemudian bergerak untuk melakukan komunikasi yang intens dengan partai politik yang sudah menyatakan akan mendukung Pak Ganjar ini sebagai skala prioritas utama," ujar Hasto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement