REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk "Pergeseran Peta Elektoral Capres-Cawapres dan Partai Politik pada Tiga Survei Terbaru" mencatat pengaruh Erick Thohir dalam meningkatkan elektabilitas calon presiden (capres) untuk 2024.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut tak hanya menjadi calon wakil presiden (cawapres) dengan elektabilitas tertinggi, namun juga punya kontribusi signifikan bagi pasangannya.
"Kita membuat empat simulasi pasangan capres dan cawapres. Dalam simulasi pertama, pasangan Prabowo-Erick meraih 30,3 persen dari responden. Posisi kedua ada Ganjar-Sandiaga dengan 28,4 persen, sementara Anies-AHY terpaut cukup jauh dengan 21,9 persen," ujar Hanta dalam temuan survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk "Pergeseran Peta Elektoral Capres-Cawapres dan Partai Politik pada Tiga Survei Terbaru" di Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Dalam setiap simulasi yang melibatkan namanya, Erick selalu berada pada posisi tertinggi bersama siapa pun capresnya. Dalam simulasi kedua, lanjut Hanta, Erick yang dipasangkan dengan Ganjar pun meraih 30,4 persen atau unggul di atas pasangan Prabowo-Cak Imin dengan 30,2 persen dan Anies-AHY sebesar 20,3 persen.
Demikian juga dengan simulasi keempat. Erick bersama Prabowo kembali menempati posisi teratas dengan 32,7 persen atau terpaut cukup jauh dengan pasangan Ganjar-Ridwan Kamil yang memperoleh 30,2 persen suara responden dan Anies-Khofifah yang hanya 20,2 persen.
Sementara dalam simulasi ketiga tidak ada nama Erick. Hasilnya, ucap Hanta, pasangan Prabowo-Airlangga meraih 28,8 persen, Ganjar-Sandiaga dengan 28,3 persen, dan Anies-Chairul Tanjung sebesar 19,7 persen.
Hanta mengatakan figur cawapres akan menjadi kunci pemenangan dalam Pilpres 2024. Pasalnya, persaingan ketiga capres masih sangat dinamis dan kompetitif, terutama antara Ganjar dan Prabowo. "Konsekuensinya, variabel cawapres menjadi sangat penting dalam mendongkrak perolehan suara," ucap Hanta.
Hanta mengatakan Erick sendiri memiliki tren elektabilitas yang konsisten menanjak sebagai cawapres paling disukai publik. Hanta mengatakan Erick selalu berhasil meraih dua digit persepsi publik dalam setiap simulasi cawapres untuk kontestasi politik 2024.
Survei yang digelar pada 9-15 April 2023 menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.220 responden dan memiliki margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen pada tiap periode survei.