Jumat 28 Apr 2023 18:20 WIB

Konglomerat Indonesia Beli Mal di Singapura Rp 9,5 Triliun

Pusat Perbelanjaan Tanglin adalah salah satu landmark ritel paling awal di Singapura.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Gita Amanda
Konglomerat Indonesia, Sukanto Tanoto (72 tahun), melalui perusahaannya Pacific Eagle Real Estate telah membeli Pusat Perbelanjaan Tanglin Mall di kawasan perbelanjaan elite Orchard Road Singapura. (ilustrasi).
Foto: tanotofoundation.org
Konglomerat Indonesia, Sukanto Tanoto (72 tahun), melalui perusahaannya Pacific Eagle Real Estate telah membeli Pusat Perbelanjaan Tanglin Mall di kawasan perbelanjaan elite Orchard Road Singapura. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konglomerat Indonesia, Sukanto Tanoto (72 tahun), melalui perusahaannya Pacific Eagle Real Estate membeli Pusat Perbelanjaan Tanglin Mall di kawasan perbelanjaan elite Orchard Road Singapura. Hal ini dilaporkan Forbes sejak tahun lalu.

Forbes mengatakan, Pacific Eagle telah membeli mal tersebut seharga 868 dolar Singapura atau Rp 9,5 triliun. Pembelian ini dikatakan sebagai tujuan Sukanto Tanoto meningkatkan investasi real estatenya di pusat keuangan Asia.

"Pusat Perbelanjaan Tanglin adalah salah satu landmark ritel paling awal di Singapura dan menempati lokasi yang menonjol tepat di sebelah Hotel St Regis di kantong Orchard Road," kata Sun You Ning, direktur Pacific Eagle yang berbasis di Singapura, dalam sebuah pernyataan dikutip laman Forbes, pada Jumat (28/4/2023).

"Pacific Eagle merasa terhormat memiliki kesempatan untuk menciptakan pembangunan ikonik yang sesuai dengan warisan properti dan bagian depannya di sepanjang salah satu jalan paling penting (Singapura)," kata pernyataan tersebut menambahkan.

Dibangun pada 1970-an, Pusat Perbelanjaan Tanglin 12 lantai terletak di sebidang tanah hak milik seluas 68.512 kaki persegi di sepanjang Jalan Tanglin dan Jalan Cuscaden. Wilayah itu dekat tempat medis terkenal seperti Pusat Medis Camden dan Rumah Sakit Gleneagles serta klub pribadi eksklusif seperti Klub Tanglin dan Klub Amerika.

Properti tersebut dapat dikembangkan kembali menjadi pengembangan komersial. Menurut Savills Singapore, gedung mal memiliki ketinggian maksimum 20 lantai dan rasio plot kotor yang diizinkan sebesar 4,2 kali.

"Tender untuk Pusat Perbelanjaan Tanglin sangat diperebutkan," Direktur Pelaksana penjualan investasi dan pasar modal di Savills Singapura Jeremy Lake dalam sebuah pernyataan. “Daya tarik utama dari situs ini adalah menjadi situs komersial hak milik, yang memungkinkan fleksibilitas berbagai opsi pengembangan," imbuh dia.

Pacific Eagle, bagian dari grup RGE memang telah membuat terobosan di pasar real estat Singapura dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, grup tersebut membeli Chinatown Plaza di distrik Tanjong Pagar dekat distrik bisnis Raffles Place seharga 230 juta dolar Singapura.

Properti ini sekarang sedang dibangun kembali menjadi Mondrian Singapore Duxton, sebuah hotel mewah yang menggabungkan arsitektur dari ruko Singapura berusia berabad-abad dengan pengaruh kontemporer. Pacific Eagle baru-baru ini membeli sebuah gedung di dekat Botanic Gardens, yang juga rencananya akan dibangun kembali.

Sukanto Tanoto mendirikan RGE lebih dari 50 tahun yang lalu ketika ia membuka toko pemasok suku cadang sederhana bernama Toko Motor di Medan, Indonesia. Bisnis tersebut telah berkembang menjadi perusahaan global dengan lebih dari 60 ribu karyawan dan operasi yang mencakup pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.

Bracell miliknya adalah salah satu produsen selulosa khusus terbesar, yang digunakan dalam segala hal mulai dari tisu bayi hingga es krim. Dengan kekayaan bersih sebesar 2,1 miliar dolar AS, Tanoto berada di peringkat No. 21 dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia saat peringkat tersebut dipublikasikan pada bulan Desember.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement