REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyatakan, tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia kini sangat tinggi. Terutama di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Investor suka tanya, the next Pak Jokowi siapa? Mereka ingin pemimpin yang seperti Pak Jokowi dalam konteks investasi yang konsisten, terutama konteks hilirisasi," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Kepuasan investor terhadap kepemimpinan Jokowi, kata dia, tidak hanya ditunjukkan oleh investor asing, tapi juga investor domestik dan publik secara umum. Hal itu terbukti dari hasil sebuah survei.
“Approval (penerimaan) Pak Jokowi di survei kemarin kurang lebih 75 sampai 76 persen, tingkat kepuasan publiknya. Ini hampir sama dengan Perdana Menteri India Modi,” kata Bahlil.
Dirinya pun telah bertanya ke para investor, apa yang membuat mereka percaya dengan era Jokowi. Menurut mereka, salah satu kelebihan kepemimpinan Jokowi yaitu kemudahan dalam melakukan kesepakatan bisnis.
“Saya tanyain ke investor, apa sih yang membedakan Pak Presiden Jokowi dengan, mohon maaf, senior-senior kami sebelumnya? Kata mereka, ‘Kalau Presiden Jokowi, deal investasinya sekali kelar, A di atas, di bawah juga A. Nggak di atas A, di bawah main-main. Biasanya kan A di atas, di bawahnya sudah A minus, bisa B’, artinya tidak ada ketidakpastian,” tuturnya.
Bahlil menyebutkan, realisasi investasi pada kuartal pertama 2023 sebesar Rp 328,9 triliun. Angka itu meningkat sebesar 16,5 persen dibandingkan periode sama pada 2022.
Bahlil menuturkan, angka realisasi investasi tersebut sudah mencapai 23,5 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp 1.400 triliun. Melihat pertumbuhan investasi di kuartal I 2023 yang mencapai 16,5 persen, ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai kisaran lima persen.
Bahlil menjelaskan lebih lanjut tentang kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) yang pada kuartal I 2023 mencapai Rp 177 triliun atau 53,8 persen. Angka itu melampaui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 151,9 triliun atau 46,2 persen dari capaian investasi periode ini.
Dia menuturkan, saat pandemi Covid-19 pada 2021, realisasi PMA sempat turun. Namun, pemerintah berupaya menggenjotnya hingga angkanya naik terus.
Bahlil meyakini tingkat kepercayaan dunia usaha internasional ke Indonesia masih tetap baik. Bahkan, menunjukkan peningkatan sebanyak 20,2 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.