Jumat 28 Apr 2023 19:39 WIB

Takmir Masjid Agung Tanggapi Rencana Penutupan Aloon-Aloon Semarang

Rencana penutupan berkaitan renovasi kawasan cagar budaya itu.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Masjid Agung Semarang (ilustrasi).
Foto: portalsemarang.com
Masjid Agung Semarang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Takmir Masjid Agung Semarang (MAS), KH Hanief Ismail, mengonfirmasi ihwal rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terkait ‘penutupan’ Aloon-aloon Masjid Agung Semarang atau yang dikenal dengan Masjid Kauman Semarang tersebut.

Saat dikonfirmasi Republika, KH Hanief Ismail membenarkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu telah 'sowan' dan bertemu dengan para pengurus Masjid Agung Semarang di kediamannya. “Betul, dua hari lalu beliau datang di rumah saya,” ungkapnya, di Semarang, Jumat (28/4/2023).

Kepada para pengurus masjid, jelas KH Hanief, wali kota menyampaikan beberapa hal, khususnya terkait rencana penutupan Aloon-aloon Masjid Agung Semarang.

Dari apa yang disampaikan oleh wali kota, papar dia, penutupan tersebut berkaitan dengan rencana pemkot untuk merenovasi kawasan aloon-aloon yang berada di depan Masjid Agung.

Kemudian juga rencana penataan kawasan aloon-aloon yang tujuannya tak lain untuk memperindah wajah salah satu kawasan heritage yang dahulu menjadi simbol pusat pemerintahan itu.

Berdasarkan sejarahnya, kawasan aloon-aloon pasti ada masjid agung dan di depan masjid ada kanjengan atau tempatnya Kanjeng Bupati Semarang (pada saat itu) untuk menjalankan roda pemerintahannya.

Selain itu, imbuhnya, menyatu dengan kompleks aloon-aloon juga ada pasar. “Jadi itu memang bukan milik (aset) Masjid Agung Semarang, tetapi fasilitas umum yang memang dikelola oleh Pemkot Semarang,” jelasnya.      

Berkaitan dengan rencana renovasi, maka aktivitas usaha kuliner yang ada di kawasan aloon-aloon Masjid Agung Semarang tersebut akan diliburkan dulu.

Karena bakal ada pebaikan lantai-lantai yang sudah mulai rusak, terutama yang sebelah timur. Termasuk rumput yang ada di atas lapangan, juga akan dipasang bangku-bangku.

Seperti pada pedestrian kawasan Kota Lama Semarang, nantinya di kawasan Aloon-aloon Masjid Agung Semarang juga akan ada bangku-bangku itu, selain diperindah dan dipercantik.

Masih dari penjelasan wali kota, tambah KH Hanief, kebetulan pemkot juga akan ada evaluasi terkait dengan pendapatan yang masuk kepada daerah dari pengelolaan Aloon-aloon Masjid Agung Semarang tadi.

“Istilahnya, pendapatan dari aloon-aloon itu dari mana saja, makanya untuk sementara akan diberhentikan terlebih dahulu berkaitan dengan rencana renovasi yang akan dilakukan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, telah menyampaikan rencana penutupan Aloon-aloon Masjid Agung Semarang berkaitan renovasi kawasan cagar budaya ini.

Wali kota pun meminta maaf jika ada pihak yang kurang berkenan, namun orang nomor satu di Kota Semarang tersebut juga tidak ingin rencana pemkot itu menjadi polemik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement