Jumat 28 Apr 2023 19:56 WIB

Muhaimin dan Prabowo tak Bahas Peluang Airlangga Jadi Cawapres

Partai Gerindra dan PKB telah meneken kerja sama politik pada Agustus 2022.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar bersalaman setelah melaksanakan pertemuan di Jakarta, Jumat (28/4/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim antar kedua partai sekaligus membahas pematanganan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar bersalaman setelah melaksanakan pertemuan di Jakarta, Jumat (28/4/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim antar kedua partai sekaligus membahas pematanganan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menanggapi isu untuk menjadikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto. Jelasnya, hal tersebut tak pernah dibahas dalam pembicaraannya oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Tidak masuk pembahasan (Airlangga jadi cawapres)," ujar Muhaimin di kediaman Prabowo, Jakarta, Jumat (28/4) malam.

Baca Juga

Prabowo sendiri ditanyakan tanggapannya ihwal Muhaimin menjadi cawapresnya. Ungkapnya, ia meminta semua pihak melihat bahasa tubuhnya kepada Ketua Umum PKB tersebut.

"Kalian kan bisa lihat dari body language, pokoknya mantap, pokoknya kita, kita tadi coba anda perhatikan. Kita benar-benar bersepakat semuanya ini untuk bekerja untuk Indonesia untuk rakyat," ujar Prabowo.

"Jadi kepentingan rakyat yang terbaik untuk rakyat dan kita tidak mau kalau banyak lompat sini lompat sana lah kira-kira gitu," sambungnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan bahwa Prabowo Subianto akan diusung sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Adapun cawapres yang akan mendampinginya, saat ini yang paling berpeluang adalah Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.

"Sekarang ini yang sudah menyatakan Pak Prabowo ya Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Sekali lagi saya harus katakan berpeluang, paling peluang jadi calon wakil presidennya Pak Prabowo," ujar Muzani di Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Senin (24/4/2023).

Jelasnya, Partai Gerindra dan PKB telah meneken kerja sama politik pada Agustus 2022. Kerja sama politik itu disebut sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang keputusan terkait Pilpres 2024 berada di tangan Prabowo dan Muhaimin.

"Semuanya akan diputuskan oleh orang yang bernama Prabowo dan Abdul Muhaimin," ujar Muzani.

 

photo
elektabilitas bakal cawapres menurut survei. - (infografis Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement