Jumat 28 Apr 2023 21:38 WIB

Erdogan Urung Kampanye Pilpres untuk Ketiga Kalinya   

Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Erdogan unggul tipis dari rivalnya.

Seorang pria berjalan di depan foto Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul, Turki, 24 April 2023. Pemilihan umum akan diadakan di Turki pada 14 Juni 2023 dengan pemungutan suara dua putaran untuk memilih Presiden Turki dan pemilihan parlemen secara bersamaan untuk memilih anggota Majelis Nasional Agung Turki.
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Seorang pria berjalan di depan foto Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul, Turki, 24 April 2023. Pemilihan umum akan diadakan di Turki pada 14 Juni 2023 dengan pemungutan suara dua putaran untuk memilih Presiden Turki dan pemilihan parlemen secara bersamaan untuk memilih anggota Majelis Nasional Agung Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membatalkan kemunculan dalam kampanye pilpres, Jumat (28/4/2023). Ini pembatalan ketiga kalinya setelah informasi yang beredar menyatakan Erdogan menderita infeksi usus. 

Erdogan kini mencoba memenangkan pilpres pada 14 Mei mendatang demi menjalani jabatan presiden periode ketiga. Mestinya, Jumat ini  ia menyapa massa pada peresmian jembatan di selatan Kota Adanda tetapi agendanya diubah menjadi virtual. 

Erdogan sakit saat sedang menjalani wawancara televisi pada Selasa (25/4/2023). Menteri Kesehatan Fahrettin Koca tak lama kemudian menyampaikan keterangan, ‘’Erdogan mengalami infeksi gastrointestinal.’’ Demikian seperti dilansir Aljazirah, Jumat. 

Karena kondisi sakitnya itu, jadwal kampanye pilpres Erdogan pada Rabu dan Kamis akhirnya dibatalkan. Saat meresmikan pembangkit listrik tenaga nuklir yang disiarkan melalui video, ia terlihat pucat. Itu kemunculan pertama di publik setelah sakit. 

Pejabat lainnya mencoba menampik soal kekhawatiran terhadap kesehatan presiden berusia 69 tahun itu, dalam menghadapi pemilu parlemen dan presiden mendatang. Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan Erdogan unggul tipis dari rivalnya. 

Saat ini, Erdogan memang menghadapi tantangan berat yaitu ekonomi Turki yang suram dan kondisi pascagempa Februari lalu yang menewaskan 50 ribu warga. Erdogan yang pernah menjalani operasi usus pada 2011, telah memimpin Turki sejak 2003. 

Saat itu, ia menjabat perdana menteri kemudian sejak 2014 menyusul perubahan konstitusi menjabat sebagai presiden. Beberapa pekan terakhir ini, Erdogan terlihat sibuk berkampanye, menghadiri sejumlah acara di seantero negeri setiap hari. 

 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement