Sabtu 29 Apr 2023 16:05 WIB

India Ingatkan Ketegangan Perbatasan Kikis Hubungan dengan Cina

Bentrokan mematikan antara militer India dan Cina terjadi pada 2020.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Perbatasan Cina dan India.
Foto: americaninterest
Perbatasan Cina dan India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mengatakan kepada Cina pada Kamis (27/4/2023), ketegangan perbatasan telah mengikis seluruh dasar hubungan bilateral antara dua tetangga Asia tersebut. Kondisi ini buah dari kebuntuan militer di sepanjang perbatasan masih berlanjut.

"Bahwa pelanggaran perjanjian yang ada telah mengikis seluruh dasar hubungan bilateral dan pelepasan di perbatasan secara logis akan diikuti dengan de-eskalasi," ujar Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Sigh dan Menteri Pertahanan Cina Li Shangfu mengadakan pertemuan di New Delhi. Menurut Kementerian Pertahanan India, mereka melakukan diskusi terbuka tentang perkembangan di wilayah perbatasan India-Cina serta hubungan bilateral. Li berada di New Delhi untuk menghadiri KTT keamanan para menteri pertahanan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di New Delhi pada Jumat (28/4/2023).

"Dengan tegas menyampaikan bahwa pengembangan hubungan antara India dan Cina didasarkan pada prevalensi perdamaian dan ketenangan di perbatasan," kata pernyataan Kementerian Pertahanan India.

“Dia menambahkan bahwa semua masalah di LAC (Line of Actual Control) perlu diselesaikan sesuai dengan perjanjian dan komitmen bilateral yang ada,” ujar India.

Kedatangan Li adalah kunjungan pertama menteri pertahanan Cina ke India sejak bentrokan mematikan antara kedua militer pada 2020 di sepanjang LAC. LAC merupakan garis perbatasan de facto antara kedua negara di wilayah Ladakh di wilayah Jammu dan Kashmir yang disengketakan.

Sekitar 24 tentara, 20 dari pihak India, gugur ketika kedua militer bertempur tanpa senjata api di LAC pada Juni 2020. Kebuntuan yang dimulai pada Mei 2020 terus berlanjut.

Terakhir kali kepala pertahanan Cina mengunjungi India adalah pada Agustus 2018. Menteri Pertahan pada masa itu Jenderal Wei Fenghe melakukan kunjungan empat hari ke New Delhi.

Selain Li, Singh juga mengadakan pertemuan bilateral terpisah dengan menteri pertahanan Kazakhstan, Tajikistan dan Iran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement