REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Tingkat kepercayaan ibu terhadap layanan Posyandu Ibu Anak tinggi. Hal ini terbukti lewat survei dari Health Collaborative Center (HCC) melakukan studi cross-sectional tentang perspektif dan kepercayaan Posyandu Ibu Anak terhadap 2.155 responden berusia 20-49 tahun dengan tingkat pendidikan lulusan SMA dan perguruan tinggi di kota besar.
Hasil studi menunjukkan total tingkat kepercayaan ibu terhadap layanan Posyandu sangat signifikan. Peneliti utama dan Ketua HCC, dr Ray Wagiu Basrowi mengatakan ada dua indeks kepercayaan dianalisis, yaitu indeks spontanitas dan indeks gabungan (pengetahuan, sikap, perilaku) dari responden.
Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat percaya bahwa Posyandu adalah pos layanan kesehatan yang dapat menjawab kebutuhan bayi dan anak, kesehatan ibu hamil dan menyusui, serta menjadi sumber informasi terpercaya dalam pemantauan tumbuh kembang anak.
Bahkan 89 persen persentasi kumulatif responden masih menjadikan informasi dari penyuluhan kader Posyandu sebagai sumber utama untuk kesehatan ibu dan anak. Selain itu, aspek pemantauan tumbuh kembang memiliki indikktor spontanitas hingga 96 persen.a“Survei ini menunjukkan bahwa ibu di Indonesia, yang diwakili oleh responden pada penelitian ini, masih sangat percaya dengan layanan Posyandu, serta menjadikan Posyandu sebagai fasilitas kesehatan yang reliable untuk ibu dan anak,” kata dr Ray dalam paparan “Perspektif dan Kepercayaan Terhadap Posyandu” di Jakarta Selatan, Sabtu (29/4/2023).
Beberapa indikator signifikan, seperti kepercayaan ibu bahwa posyandu bisa membantu dan turut memastikan dan menjaga kesehatan ibu dan bayi, atau anaknya juga sangat sigifikan dengan persentase kumulatif hingga 70 persen. Begitu pula dengan aspek kader Posyandu, 70 persen responden menyatakan kader Posyandu bisa memberi informasi tumbuh kembang bayi-anak, serta kesehatan ibu hamil yang baik dan terpercaya, meskipun responden tetap berkonsultasi dengan bidan dan dokter.
Namun, dokter yang aktif melakukan edukasi kesehatan masyarakat itu mengatakan studi ini menemukan beberapa indikator peluang untuk meningkatkan upaya transformasi layanan kesehatan primer, termasuk Posyandu. Terdapat sekitar 30 persen responden yang tidak akurat dalam menggambarkan indikator pelayanan posyandu di antaranya fungsi dan kegunaan Kartu Menuju Sehat (KMS), di mana hal ini merupakan indikator teknis.
Survei HCC bertajuk “Perspektif dan Kepercayaan Terhadap Posyandu” ini merupakan bagian dari kontribusi ilmiah HCC untuk peringatan hari Posyandu 2023 pada 29 April 2023.