Sabtu 29 Apr 2023 19:46 WIB

Doa Sebelum Berhubungan Intim Suami Istri bagian dari Adab

Disarankan membaca doa sebelum berhubungan intim suami istri.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Doa Sebelum Berhubungan Intim Suami Istri bagian dari Adab. Foto:   Ilustrasi Pernikahan
Foto: Pixabay
Doa Sebelum Berhubungan Intim Suami Istri bagian dari Adab. Foto: Ilustrasi Pernikahan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Doa sebelum berhubungan intim bersumber dari hadits shahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda:  

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺟَﻨِّﺒْﻨَﺎ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻭَﺟَﻨِّﺐِ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﺭَﺯَﻗْﺘَﻨَﺎ

Baca Juga

 

"Bismillahi Allahumma jannibna as-syaithana wa jannibi as-syathana maa razaqtana,". Yang artinya: "Dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkanlah syetan mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami."

Mengapa baca doa?

Islam mengajarkan jika hendak melakukan sesuatu, sebaiknya dimulai dengan doa. Termasuk, sebelum melakukan hubungan seksual suami istri.

Dalam buku Kumpulan Doa Berdasarkan Alquran dan Sunah karya Sa'id Ali bin Wahf al-Qahthoni disebutkan, Islam mengatur hubungan intim suami istri dalam perkara adab. Termasuk salah satu adab yang dimaksud dapat dilakukan melalui doa. Doa pun sejatinya merupakan permohonan kepada Allah SWT atas suatu hal yang hendak diperbuat.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement