Ahad 30 Apr 2023 13:00 WIB

Hindari Beli Makanan-Minuman Ini di Supermarket, Buah Potong Salah Satunya

Ada beberapa makanan-minuman yang sebaiknya tak dibeli di supermarket.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Belanja di supermarket (Ilustrasi). Berhati-hati ketika belanja buah potong di supermarket. Melon, terutama, paling rentan terhadap kontaminasi.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Belanja di supermarket (Ilustrasi). Berhati-hati ketika belanja buah potong di supermarket. Melon, terutama, paling rentan terhadap kontaminasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan di supermarket belum tentu aman untuk kesehatan, tergantung pada seberapa ketat pengelola menerapkan standar sanitasi dan higiene. Berikut ini adalah makanan dan minuman yang tidak akan dibeli oleh pengawas keamanan pangan saat berada di toko bahan makanan:

1. Susu yang tidak dipasteurisasi (mentah)

Baca Juga

Susu yang tidak dipasteurisasi adalah susu yang tidak melalui proses pemanasan yang membunuh patogen, memperpanjang umur simpan, dan membuat minuman lebih aman. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), susu mentah mengandung kuman berbahaya seperti salmonella, E. coli, listeria, brucella, dan banyak lagi.

"Saya menyarankan orang untuk tidak mengonsumsinya," kata profesor dan seorang ahli mikrobiologi di University of Delaware, AS, Kali Kniel, dikutip dari HuffPost, Ahad (30/4/2023).

Kniel menjelaskan ketika suatu produk telah terkontaminasi mikroba patogen, sebagian besar makanan tidak berbau atau terlihat berbeda. Jadi "tes mengendus" susu mentah tidak akan menunjukkan apakah itu aman untuk dikonsumsi atau tidak.

"Ada banyak orang yang menggembar-gemborkan susu (mentah) memiliki semua manfaat kesehatan ini, tetapi itu tidak sepadan dengan risikonya karena masih banyak organisme patogen yang hidup di dalam susu tersebut, terutama jika susu tersebut berasal langsung dari fasilitas pemrosesan," ujar ahli kimia dan konsultan industri makanan yang berbasis di negara bagian Washington, Bryan Quoc Le.

2. Kecambah mentah

Menurut para ahli, kecambah (misalnya lobak, alfalfa, dan semanggi, misalnya bukan kubis Brussel), dapat menjadi sumber bakteri berbahaya, seperti E. coli dan salmonella. Karena itu, penting untuk mencuci semua produk secara saksama sebelum memakannya.

"Agar kecambah berkecambah, benih tidak dapat didesinfeksi secara memadai untuk membunuh semua salmonella yang ada di sana, misalnya," kata Kniel.

Namun, Kniel mengingatkan bahwa ada penanam kecambah yang melakukan pekerjaan dengan baik dan sangat memperhatikan kebersihan dan sanitasi. Sementara itu, Le mengatakan ada lebih banyak masalah bawaan makanan dengan kecambah.

"Kemungkinan kontaminasi tidak terlalu tinggi, ini lebih merupakan risiko sedang, tetapi saya pribadi akan menghindarinya," ujar Le.

3. Produk mentah yang sudah dipotong

Le mengatakan jika Anda makan produk mentah yang sudah dipotong, Anda menghadapi jumlah risiko mikroba yang sama seperti kecambah. "Itu karena saya tidak tahu apa yang telah dilakukan orang di belakang counter saat memotong produk dan praktik kebersihan seperti apa yang mereka terapkan," kata Le.

Kniel memperingatkan potongan melon cenderung mendukung pertumbuhan bakteri yang cepat. Melon paling rentan terhadap kontaminasi, karena berbagai alasan, misalnya, melon tumbuh di tanah sehingga dapat merendam dan menjebak air yang terinfeksi selama proses pemanenan. Di tanah, mereka juga bisa bersentuhan dengan bakteri dari kotoran hewan.

Ahli menyarankan untuk mencuci semuanya dengan saksama sebelum mengonsumsinya dan menyimpan semuanya di lemari es. Pastikan untuk mengonsumsinya dalam beberapa hari setelah membelinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement