REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Sebanyak 40 maskapai penerbangan internasional menjajaki penerbangan ke dan dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Hal tersebut seiring dengan kemajuan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)
"Pada awal Juli mendatang perwakilan dari maskapai-maskapai tersebut akan hadir di sini untuk melihat apa saja yang mereka perlu siapkan bila membuka rute penerbangan ke sini," kata General Manager PT Angkasa Pura I Sepinggan Ahmad Syaugi Shahab, Sabtu (29/4/2023).
Kedatangan perwakilan maskapai-maskapai tersebut dijadwalkan pada 7-9 Juli 2023. Syaugi Shahab menyebutkan diantaranya Singapore Airlines, Emirates, Qatar Airways, Korean Air, Malaysia Airlines, juga Jetstar, Scoot, Vietjet, dan Virgin Airlines.
Termasuk juga yang sudah melayani rute dari Balikpapan seperti Scoot, AirAsia Indonesia, dan Batik Air.
"Kami juga mengharapkan kedatangan Sekjen Asosiasi Penerbangan Internasional Board of Airline Representatives Indonesia (Barindo) Susi Sharma," tambah Shahab.
Kunjungan para perwakilan ini juga untuk mengetahui potensi dan perkembangan IKN, serta kesesuaian atau sinkronisasi antara bandara dengan IKN.
Sinkronisasi ini misalnya jalan dan rute yang tersedia ke bandara dari IKN, moda angkutan apa yang ada, dan berapa waktu yang dibutuhkan, baik yang tersedia saat ini ataupun nanti saat IKN sudah benar-benar beroperasi. Termasuk juga rencana pengembangannya.
Sebagai pusat pemerintahan, IKN adalah kota internasional dengan banyak perwakilan diplomatik negara sahabat, dan sesuai kebutuhannya akan ada juga kantor-kantor berbagai perusahaan asing yang memiliki bisnis di Indonesia.
Pada Bandara Sepinggan sendiri direncanakan perpanjangan landasan pacu dari 2.500 meter saat ini menjadi 3.200 meter dengan dana dari APBN. Dengan landasan pacu sepanjang itu akan bisa mendarat dengan nyaman pesawat sebesar Airbus 380 yang berpenumpang 850 orang, atau Boeing 777 dengan 600 penumpang.
"Untuk terminal, terminal kami saat ini dirancang untuk melayani 10 juta penumpang per tahun, sementara penumpang terbanyak per tahun yang kami layani masih lima juta orang," kata Syaugi Wahab.