Ahad 30 Apr 2023 12:50 WIB

AS Serukan Cina Setop Perilaku Berbahaya dan Provokatifnya di Laut Cina Selatan

Kapal penjaga pantai Cina nyaris tabrak kapal patroli Filipina di Kepulauan Spartly.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Kapal penjaga pantai Cina nyaris menabrak kapal patroli Filipina di Laut Cina Selatan belum lama ini.
Foto: reuters
Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Kapal penjaga pantai Cina nyaris menabrak kapal patroli Filipina di Laut Cina Selatan belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menyerukan Cina menghentikan perilaku tidak aman dan provokatifnya di Laut Cina Selatan. Seruan itu disampaikan setelah kapal penjaga pantai Cina mencegat kapal patroli Filipina dan hampir memicu tabrakan di wilayah perairan yang dipersengketakan tersebut.

"Kami menyerukan kepada Beijing untuk menghentikan perilaku provokatif dan tidak amannya," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan, Sabtu (29/4/2023).

Baca Juga

Menurut Miller, tindakan kapal penjaga pantai Cina terhadap kapal patroli Filipina di Laut Cina Selatan belum lama ini merupakan bentuk pelecehan dan intimidasi. Dia menekankan, setiap serangan terhadap angkatan bersenjata Filipina oleh Cina akan memicu tanggapan AS.

Insiden tubrukan yang nyaris terjadi antara kapal penjaga pantai Cina dan kapal patroli Filipina berlangsung di lepas pantai Kepulauan Spartly pada Ahad (23/4/2023) lalu. Sejumlah awak media menyaksikan langsung kejadian tersebut karena mereka tengah diundang untuk mengikuti kegiatan patroli perairan menggunakan dua kapal penjaga pantai Filipina.

Kapal Filipina ketika itu tengah merapat ke Second Thomas Shoal, atol yang oleh Cina disebut sebagai Ren'ai Jiao, di Kepulauan Spratly. Saat satu perahu yang membawa wartawan Filipina, BRP Malapascua, mendekati dangkalan, sebuah kapal penjaga pantai Cina dengan ukuran lebih dari dua kali lipat berlayar ke jalurnya.

Perwira komandan Malapascua mengatakan kapal Cina itu datang dari jarak 45 meter dari kapalnya. Dia menyebut hanya tindakan cepatnya yang menghindarkan dua kapal berlambung baja itu saling bertabrakan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement