REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Hyundai Motor sedang mempertimbangkan untuk mundur dari Rusia setelah menjual pabriknya di sana. Operasi pabrik Hyudari berhenti setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Menurut laporan lokal, dikutip dari Korea Times, akhir pekan ini, Hyundai Motor baru-baru ini memutuskan untuk menjual dua pabriknya di Rusia dan sedang menunggu persetujuan akhir dari pemerintah Rusia. Namun, perusahaan tersebut diduga mencari prasyarat untuk dapat membeli kembali pabrik tersebut pada waktu yang ditentukan.
"Keputusan Hyundai agak terlambat dibandingkan para pesaingnya yang sudah mundur dari sana beberapa waktu lalu. Jika mereka memasukkan syarat tersebut (membeli kembali pabrik) dalam perjanjian penjualan, mereka akan dapat membeli kembali dengan harga yang telah ditetapkan," kata seorang peneliti di Institut Teknologi Otomotif Korea, Lee Hang-koo.
Hyundai adalah importir utama di Rusia tetapi menghentikan produksinya pada Maret tahun lalu karena konflik Rusia-Ukraina. Karena pengadaan suku cadang inti, seperti semikonduktor, dilarang oleh sanksi internasional, operasi pabrik dihentikan dan sebagian besar dari 2.000 karyawan lokal keluar dari perusahaan.