Ahad 30 Apr 2023 16:55 WIB

Twitter Mulai Konten Artikel Berbayar Mei Mendatang

Pengguna Twitter akan membayar harga per artikel yang lebih tinggi dari biaya akses.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Twitter menyediakan cara baru bagi media penerbit untuk memperoleh penghasilan dari konten mereka di luar opsi langganan berulang.
Foto: Unsplash
Twitter menyediakan cara baru bagi media penerbit untuk memperoleh penghasilan dari konten mereka di luar opsi langganan berulang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter menyediakan cara baru bagi media penerbit untuk memperoleh penghasilan dari konten mereka di luar opsi langganan berulang. Bos Twitter Elon Musk akan mengizinkan penerbit media membebankan biaya kepada pengguna untuk akses ke artikel individual yang mereka posting di situs web.

Pada akhirnya pengguna akan membayar harga per artikel yang lebih tinggi daripada jumlah biaya akses ke setiap artikel jika mereka berlangganan. Namun, Musk mengatakan itu berlaku untuk mereka yang ingin membaca cerita sesekali dari outlet berita tertentu sehingga setiap artikel mungkin tidak memerlukan biaya seperti langganan per bulan.

Baca Juga

Hingga saat ini, detail tentang fitur ini masih belum jelas. Musk hanya mengatakan itu akan mulai diluncurkan bulan depan, tidak jelas jenis akun dan outlet media apa yang dapat menawarkan artikel berbayar.

“Hal ini memungkinkan pengguna yang tidak mendaftar langganan bulanan untuk membayar harga per artikel yang lebih tinggi ketika mereka ingin membaca artikel sesekali. Harus menguntungkan pada kedua belah pihak, media dan publik,” kata Musk dalam cuitannya.

Musk juga tidak mengatakan berapa komisi yang akan diambil situs web tersebut. Ketika perusahaan secara resmi mengganti Super Follows dengan Subscriptions, Musk mengumumkan tidak akan mengambil uang dari kreator selama 12 bulan ke depan. Setelah tahun ini habis, Twitter akan mengambil potongan 10 persen untuk langganan.

Publik harus menunggu informasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah Twitter akan menerapkan aturan yang sama untuk pembayaran per artikel. Di bawah kendali Musk, Twitter telah memperkenalkan lebih banyak fitur berbayar untuk meningkatkan pendapatan.

Dilansir Engadget, Ahad (30/4/2023), sudah menjadi rahasia umum sekarang bahwa lencana verifikasinya hadir sebagai bonus untuk Twitter Blue yang dikenakan tarif delapan dolar AS per bulan. Twitter juga mematikan API gratisnya untuk meluncurkan API baru yang harus dibayar pengguna.

Untuk mengakses API baru, pelanggan harus membayar hampir 50 ribu dolar AS per bulan sehingga beberapa organisasi dan perusahaan seperti otoritas transportasi NYC telah memilih untuk mengakhiri integrasi Twitter atau meninggalkan situs web sebagai gantinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement