REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satgas Sudan PP Muhammadiyah memberikan bantuan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan psikososial terhadap 363 warga negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam gelombang dua evakuasi dari Sudan. Mereka tiba di Tanah Air pada Ahad (30/4/2023), sekitar pukul 05:00.
Menurut Satgas Sudan PP Muhammadiyah, dari 363 WNI yang dipulangkan dalam gelombang kedua, sebanyak 70 di antaranya merupakan kader Muhammadiyah. Mereka terdiri dari 13 perempuan dan 57 laki-laki.
“Satgas Sudan PP Muhammadiyah pada hari ini melakukan pelayanan pemeriksaan kesehatan, pendampingan psikososial, perbantuan administrasi pendataan para penyintas, khususnya dokumen perjalanan dan destinasi kepulangan, serta secara khusus pendataan kader Muhammadiyah,” kata Satgas Sudan PP Muhammadiyah dalam keterangan yang dirilis Ahad.
Sesuai prosedur alur kedatangan, para WNI yang dievakuasi, setelah tiba di Bandara Soekarno Hatta, langsung diantar ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Tim dari Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi bertanggung jawab dalam menangani para WNI yang telah tiba di Asrama Haji.
Menurut Satgas Sudan PP Muhammadiyah, RSIJ Pondok Kopi mengerahkan 11 tenaga kesehatan dan seorang bidan serta ahli gizi. “Selain itu Lazismu (Lembaga Zakat, Infak, Sedekah Muhammadiyah) juga menurunkan lima relawan untuk melayani konseling psikososial yang membuka konter konseling di salah satu area di Asrama Haji,” kata Satgas Sudan PP Muhammadiyah.
Menurut Satgas Sudan PP Muhammadiyah, sejumlah WNI memanfaatkan layanan konseling psikososial. Sebanyak 70 persen yang memanfaatkan layanan tersebut adalah pelajar. “Mereka menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap masa depan studi mereka jika situasi di Sudan tidak kunjung kondusif,” kata Satgas Sudan PP Muhammadiyah.
Selain itu, sebagian dari mereka turut menceritakan pengalaman trauma mendengar suara dentuman keras dan berondongan tembakan akibat pertempuran di Sudan.