Senin 01 May 2023 05:15 WIB

Pemkot Padang: Ada 27 Titik Garis Biru Tanda Zona Aman Tsunami

Titik itu merupakan titik aman jika terjadi tsunami di kota setempat

Warga melakukan evakuasi mandiri pascagempa di Jl Bypass Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa (25/4/2023). BMKG mengeluarkan peringatan potensi tsunami akibat gempa Magnitude 7,3 yang dimutakhirkan menjadi 6,9 di 177 km Barat Laut Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4/2023) pukul 03:00:57 WIB, sehingga sebagian besar warga di kota itu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga melakukan evakuasi mandiri pascagempa di Jl Bypass Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa (25/4/2023). BMKG mengeluarkan peringatan potensi tsunami akibat gempa Magnitude 7,3 yang dimutakhirkan menjadi 6,9 di 177 km Barat Laut Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4/2023) pukul 03:00:57 WIB, sehingga sebagian besar warga di kota itu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat mencatat ada 27 titik garis biru zona aman tsunami atau blue line save zone tsunami di kota berpenduduk 900 ribu jiwa tersebut.

Asisten I Pemkot Padang Edi Hasymi mengatakan pemkot Padang membuat titik tersebut sebagai titik yang diprediksi jika terjadi tsunami di kota setempat maka di situ merupakan titik aman.

Menurut dia penempatan titik tersebut sesuai dengan pemetaan dan kajian yang dilakukan dan titik tersebut memanjang di Kota Padang.

Dikatakan, ukuran garis biru itu bermacam-macam tergantung lebar jalan. Ada yang tiga meter bahkan ada yang lima meter lebarnya.

Pembangunan garis biru itu sudah lama dilakukan dan ini merupakan hasil evaluasi dari gempa 2009 karena tidak ada petunjuk evakuasi.

"Jika gempa terjadi warga yang ada di zona merah dapat melakukan evakuasi ke titik tersebut. Jarak titik itu ada yang 2 kilometer dari laut dan ini tergantung banyaknya bangunan antara pantai dengan titik aman tersebut," kata dia, Ahad (30/4/2023).

Dirinya berharap masyarakat di zona merah melakukan evakuasi sampai titik tersebut dan yang sudah ada di zona aman tidak perlu lagi melakukan evakuasi sehingga tidak terjadi kemacetan dan lainnya.

"Kita akan memasang lampu untuk malam hari di titik-titik tersebut," kata dia

Sementara itu Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Padang Suaidi Ahadi mengatakan pascagempa Mentawai pada Selasa (25/4/2023) dini hari, megathrust Mentawai masih menyimpan kekuatan gempa magnitudo 8,9.

Menurut dia, kekuatan gempa megathrust Mentawai akan habis jika gempa dengan kekuatan magnitudo 6,9 terjadi 130 kali.

"Untuk kekuatan magnitudo 8,9 itu habis, membutuhkan gempa dengan kekuatan magnitudo 6,9 yaitu 130 kali," lanjutnya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada jika terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar.

"Dengan masih tersimpan kekuatan gempa di megathrust Mentawai ini masyarakat harus tetap waspada jika suatu saat kembali terjadi gempa," katanya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik dengan hal tersebut dan tetap melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) kebencanaan.

"Kami imbau masyarakat agar jika terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar hendaknya langsung melakukan evakuasi mandiri ke zona aman yang telah ditentukan," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement