Senin 01 May 2023 04:55 WIB

Stasiun Luar Angkasa Internasional akan Dikeluarkan dari Orbit karena Menua

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan mengalami deorbitasi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Gambar ini disediakan oleh NASA, astronot Italia Samantha Cristoforetti dan kosmonot Rusia Oleg Artemyev melakukan perawatan di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Kamis, 21 Juli 2022. Cristoforetti bekerja sama dengan Artemyev untuk mengerjakan lengan robot terbaru Stasiun Luar Angkasa Internasional. Tungkai mekanis setinggi 37 kaki (11 meter) _ yang disumbangkan oleh Badan Antariksa Eropa _ meroket ke orbit dengan laboratorium Rusia Juli lalu.
Foto: NASA via AP
Gambar ini disediakan oleh NASA, astronot Italia Samantha Cristoforetti dan kosmonot Rusia Oleg Artemyev melakukan perawatan di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Kamis, 21 Juli 2022. Cristoforetti bekerja sama dengan Artemyev untuk mengerjakan lengan robot terbaru Stasiun Luar Angkasa Internasional. Tungkai mekanis setinggi 37 kaki (11 meter) _ yang disumbangkan oleh Badan Antariksa Eropa _ meroket ke orbit dengan laboratorium Rusia Juli lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan mengalami deorbitasi atau dikeluarkan dari orbitnya pada tahun 2030-2031, demikian ungkap Kepala Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Bill Nelson.

"Kami akan mendeorbitkannya. (ISS) Itu sudah menua. Kami akan mendeorbitkannya pada tahun 2030-2031," ujarnya saat memberikan kesaksian di hadapan Komite Sains, Antariksa, dan Teknologi Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Menurutnya, kegiatan orbital lebih lanjut akan dikontrakkan kepada perusahaan swasta. "Kami sekarang memberikan kontrak kepada beberapa perusahaan komersial untuk membuat stasiun ruang angkasa komersial," tambah Nelson.

Sebelumnya, kepala NASA mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa ia berharap kerja sama Rusia-AS dalam proyek ISS akan berlanjut hingga 2030. Anggaran NASA untuk tahun fiskal 2024 (periode antara 1 Oktober 2023 dan 30 September 2024) menyatakan bahwa pembiayaan untuk operasi ISS akan berlanjut hingga setidaknya tahun 2030.

Awal pekan ini, Direktur Jenderal Roscosmos Rusia, Yury Borisov mengirimkan surat kepada para kepala badan antariksa negara-negara mitra untuk memberi tahu mereka tentang keputusan Rusia untuk memperpanjang operasi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga 2028.

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah berada di orbit sejak 20 November 1998. Stasiun ini terdiri dari beberapa modul dan memiliki berat sekitar 435 ton, atau bahkan mencapai 470 ton ketika pesawat ruang angkasa merapat ke sana.

Sebanyak 14 negara berpartisipasi dalam proyek ISS: Rusia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, dan sepuluh negara anggota Badan Antariksa Eropa (ESA) - Belgia, Jerman, Denmark, Spanyol, Italia, Belanda, Norwegia, Prancis, Swedia, dan Swiss.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement