REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), mengingatkan potensi terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan. Sebagaimana informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diprakirakan potensi gelombang tinggi hingga beberapa hari ke depan.
“Laporan dari BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi di wilayah pantai selatan Jabar, termasuk di Cianjur. Cuaca ekstrem mengakibatkan gelombang tinggi di sepanjang garis pantai selatan dengan ketinggian gelombang (bisa) mencapai lima meter,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Wibowo, Sabtu (29/4/2023).
Rudi mengingatkan pengelola tempat wisata dan wisatawan untuk waspada akan potensi terjadinya gelombang tinggi ini. Ia mengatakan, BPBD Kabupaten Cianjur akan menyiagakan seratusan relawan, didukung personel Polri dan TNI, untuk melakukan pengawasan di kawasan pantai selatan, mengantisipasi kecelakaan laut.
“Satu pekan setelah hari raya, angka kunjungan wisatawan ke objek wisata pantai di selatan Cianjur cukup tinggi, sehingga perlu dilakukan pengawasan dan imbauan agar mereka tidak bermain di bibir pantai ketika terjadi gelombang tinggi,” kata Rudi.
BPBD Kabupaten Cianjur juga mengimbau para nelayan untuk waspada. Aktivitas sejumlah nelayan di selatan Cianjur dikabarkan terkendala kondisi cuaca ekstrem dua pekan terakhir.
Seperti sejumlah nelayan di kawasan Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Pantai Sereg dan Apra, Kecamatan Sindangbarang, dan di Pantai Lugina, Kecamatan Agrabinta.
“Kami terpaksa mencari ikan di pinggir pantai untuk menutupi kebutuhan dapur sehari-hari. Kalau melaut mungkin setelah cuaca ekstrem berakhir pekan depan, kegiatan melaut akan kembali normal,” kata ketua kelompok nelayan Jayanti, Agus Suhardi.