REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, turut mengomentari korelasi approval rating Presiden Jokowi dan capres-capres. Ia merasa, dukungan Presiden Jokowi akan jadi salah satu faktor penting.
Hal itu disampaikan Bahlil usai melihat hasil survei Indikator Politik Indonesia. Terutama, tentang korelasi antara approval rating Presiden Jokowi dan dukungan atas capres dan partai politik menjelang 2024.
Ia mengatakan, tingkat kepuasan rakyat kepada Presiden Jokowi mencapai 78,5 persen jadi yang tertinggi dibandingkan pemimpin-pemimpin dunia. Tidak heran, dukungan Presiden Jokowi penting bagi capres-capres 2024.
"Saya yakin bahwa capres yang menang, dalam pandangan saya berdasarkan data yang ada, adalah capres yang bisa membangun komunikasi baik dengan Presiden Jokowi, selama approval rate Presiden Jokowi seperti sekarang," kata Bahlil, Jumat (30/4/2023).
Ia melihat, capres-capres ini merasa kehadiran Jokowi bagian penting dalam rangka meloloskan pencapresan mereka karena memang kinerja Jokowi bagus. Apalagi, yang berbicara hasil survei sebagai pengakuan publik.
Bahlil merasa, kehadiran survei ini mampu memberikan pencerahan yang luar biasa atas kinerja pemerintahan, terutama kinerja Presiden Jokowi. Terlebih, jika melihat tiga nama capres dengan elektabilitas terkuat.
Sebab, mulai dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sekalipun tingkat elektabilitas mereka terbilang cukup dekat. Karenanya, ia merasa, dibutuhkan kepiawaian kita dalam menyikapi dan melihat.
Menurut Bahlil, wajar tidak ada capres-capres yang terang-terangan menyatakan diri sebagai antitesa Jokowi. Sebab, kemampuan capres-capres membangun komunikasi kepada Presiden Jokowi akan sangat berpengaruh.
"Terkecuali, kalau approval rate Presiden Jokowi di bawah 60, kalau masih seperti ini, intuisi saya, feeling saya, kalau mau menang baik, harus komunikasinya baik dengan Presiden Jokowi," ujar Bahlil.