REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- PT Jasa Marga mencatat ada sekitar 14.000 kendaraan yang kekurangan saldo uang elektronik atau e-toll saat akan melakukan pembayaran hingga menyebabkan perlambatan arus lalu lintas di gerbang tol.
"Jumlah pengendara yang mengalami kekurangan saldo per kemarin bertambah, ada sekitar 14.000 kendaraan," kata Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Lisye Octaviana di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Ahad (30/4/2023).
Lisye kembali mengingatkan kepada pemilir yang akan berangkat dari Semarang-Jakarta untuk mempersiapkan saldo uang elektronik minimal Rp500.000 dan untuk pemilir Surabaya-Jakarta untuk mempersiapkan saldo e-toll minimal Rp800.000.
Dia juga mengatakan kecukupan saldo uang elektronik itu juga demi kenyamanan kelancaran perjalanan para pemilir itu sendiri dan demi kelancaran arus lalu lintas secara keseluruhan.
"Hal ini untuk mengantisipasi adanya gangguan saat melakukan transaksi di gerbang tol," ujarnya.
Lisye juga berharap masyarakat turut menyebarluaskan informasi soal saldo minimum untuk perjalanan tol tersebut
"Kami imbau kita sama-sama sosialisasikan untuk bisa memastikan kecukupan saldo," tuturnya.
Lisye mengatakan pemerintah memprediksi puncak arus balik milir (balik) gelombang kedua akan terjadi pada Minggu (30/4) dan Senin (1/5).
Meski demikian volume kendaraan yang masuk ke Jakarta selama gelombang kedua tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan puncak arus milir gelombang pertama pada 24-25 April 2023.
Jasa Marga juga mencatat sebanyak 465 ribu kendaraan yang belum kembali ke Jakarta atau sekitar 22,65 persen dari total kendaraan yang meninggalkan Jakarta selama periode Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023.