REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) terus mengalami peningkatan sejak masa mudik Lebaran 2023. Bahkan, peningkatan kasus ini telah dimulai sejak pertengahan April lalu.
"Memang sejak 12 April kasus Covid-19 bertambah cukup lumayan. Biasanya di waktu sebelumnya kami di angka 50-an lalu sekarang naik jadi 100," kata Anggota Satgas Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril saat dihubungi Republika, Senin (1/4/2023).
Berdasarkan data infocovid19.jatimprov.go.id hingga 30 April 2023, kasus aktif Covid-19 di Jatim telah mencapai 1.087 orang. Jumlah ini termasuk 225 kasus konfirmasi Covid-19 terbaru pada Ahad (30/4/2023). Dari 225 kasus tersebut, dilaporkan 201 orang sembuh sedangkan lima lainnya meninggal dunia.
Pria disapa Jibril ini menyatakan, memang ada pola yang sama apabila diamati pada beberapa tahun sebelumnya. Dalam hal ini peningkatan mobilitas biasanya akan diikuti dengan kenaikan kasus. Ditambah lagi, saat ini ada varian baru arcturus yang sudah ditemukan di Indonesia termasuk dua kasus di Jatim.
Di sisi lain, Jibril mengklaim pihaknya sudah memitigasi kasus tersebut jauh lebih optimal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena sudah dilaksanakannya vaksinasi sehingga tingkat keterisian rumah sakit tidak penuh lagi karena Covid-19.
Menurut Jibril, rata-rata pasien Covid-19 yang masuk RS memiliki komorbid dan lansia. "Oleh karena itu, kembali lagi kami mengingatkan ke masyarakat. Sekarang ini hal yang paling penting adalah melindungi keluarga kita dengan cara vaksinasi khususnya vaksinasi booster," jelasnya.
Secara keseluruhan, kata dia, 30,2 juta penduduk di Jatim telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis satu. Sementara itu, dosis kedua sudah mencapai 23 juta penduduk dan dosis ketiga sekitar 9,3 juta penduduk. Adapun dosis keempat masih berkisar 680 ribuan penduduk sehingga ini perlu ditingkatkan lagi ke depannya.
Jibril juga mengingatkan warga agar lebih meningkatkan protokol kesehatan (prokes). Apalagi jika terdapat warga yang terkonfirmasi mengalami gejala Covid-19. Hal ini wajib dilaksanakan mengingat penyebaran sub varian arcturus lebih cepat dua kali lipat dibandingkan varian lainnya.
Di samping itu, Covid-19 sub varian arcturus juga memiliki gejala baru, yakni mata agak merah. Kemudian diikuti gejala klasik lain seperti pernapasan agak sesak, batuk, panas, nyeri tenggorokan dan lain-lain. "Jadi kita harus pastikan keluarga kita sendiri aman dengan cara vaksinasi," kata dia menambahkan.