REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Seiring dengan pembongkaran dan pembangunan Jembatan Otista, Kota Bogor, jembatan tersebut akan ditutup pada 1 Mei 2023 pukul 21.00 WIB. Penutupan jembatan bottle neck satu-satunya di Kota Bogor itu dilakukan pada malam hari karena masih ada arus balik mudik dan wisatawan ke Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan jelang penutupan pada sore hari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Polresta Bogor Kota akan melakukan sterilisasi di sekitar Jalan Otista dan kantong parkir di kawasan pecinan Suryakencana. Hal ini diputuskan setelah Pemkot Bogor dan Polresta Bogor Kots mematangkan rencana penutupan Jembatan Otista.
“Sehingga ketika otista ini resmi ditutup pukul 21.00 WIB, maka Suryakencana itu sudah steril dan tidak ada lagi parkir yang menghadap Sukasari ke atas, jadi supaya semuanya lancar,” kata Bima Arya.
Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, pihaknya telah memeriksa seluruh kelengkapan yang dibutuhkan jelang penutupan Jembatan Otista. Mulai dari water barrier, hingga aktifasi traffic light yang baru dipasang di sejumlah titik.
Di samping itu, Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor juga memaksimalkan sosialisasi kepada warga agar warga bisa lebih paham akan penutupan jembatan ini, dan melakukan penyesuaian. Terlebih, jalur utama menuju pusat Kota Bogor ini akan mengalami sejumlah rekayasa arus lalu lintas selama 7,5 bulan mendatang.
“Dan kami juga menyampaikan kepada warga Blgor agar bisa memahami skenario Jembatan Otista ini. Silakan masuk ada kanal khusus, jadi rekayasa lalu lintasnya ada, apa saja yg terdampak, tahapan pengerjaan, teknis kontruksi, dan sebagainya,” ujar Bima Arya.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, mengatakan pihak kepolisian siap mengamankan segala yang dibutuhkan dalam rekayasa arus lalu lintas nantinya. Bahkan Polresta Bogor Kota juga siap menerima masukan dari masyarakat, apabila rekayasa yang dilakukan butuh dievaluasi.
Dia menyebutkan, dalam mengamankan arus lalu lintas nanti, Polresta Bogor melalui Satuan Lalu Lintas menyiapkan 130 personel. Serta membuat pos bersama di Terminal Baranangsiang.
“Kita juga kerja sama-sama Dinas Perhubungan (Dishub) dan juga TNI, Kodim dan Denpom terkait dengan personel dan juga sarana prasarana di lapangan. Ada CCTV juga supaya kita bisa pantau,” ujar Bismo.
Sebelumnya, diberitakan seiring dengan pembongkaran dan pembangunan Jembatan Otista, jembatan tersebut akan ditutup mulai 1 Mei 2023 hingga 8 Desember 2023. Sehingga, sejumlah rekayasa arus lalu lintas akan diterapkan di jalur Sistem Satu Arah (SSA) tersebut.
Latar belakang pembangunan Jembatan Otista ialah karena jembatan inj menjadi sumber kemacetan di Kota Bogor. Sejak diberlakukan SSA di Kota Bogor, jembatan ini menjadi bottle neck dan kerap menyebabkan kemacetan panjang.
Berdasarkan kajian, tidak ada pilihan lain kecuali melebarkan jembatan Otista untuk melancarkan arus lalu lintas. Sebetulnya pelebaran jembatan ini ingin dilakukan pada 2021, namun ditunda karena proses rasionalisasi sehubungan dengan sumber bantuan yang berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Untuk membangun Jembatan Otista, Pemkot Bogor mendapat bantuan dari Pemprov Jawa Barat, dengan angka sekitar Rp 49 miliar. Dimana proses lelang sudah berlangsung dan dimenangkan oleh PT Mina Fajar Abadi.