REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membeberkan adanya fenomena semakin tergerusnya jumlah profesi yang bisa dikerjakan manusia. Ida menyoroti hal ini terjadi karena kemajuan teknologi makin memudahkan pekerjaan manusia hingga sebagian profesi tergusur.
Hal tersebut disampaikan Ida dalam peringatan Mayday di markas PT Panasonic Manafacturing Indonesia pada Senin (1/5/2023). "Tantangan ketenagakerjaan di era industri 4.0 semakin berat, karena tercipta peluang terbukanya profesi baru, sementara banyak profesi mulai lama tergerus," kata Ida dalam sambutannya.
Sayangnya Ida tak merinci jenis profesi apa yang dimaksudnya. Walau demikian, sebagian pekerjaan manusia memang bisa digantikan mesin seperti kasir, resepsionis, bagian perakitan di pabrik.
"Terjadi prubahan besar pada jenis, karakter, skill pekerja yang dibutuhkan di dunia usaha di era transformasi digital," ujar Ida.
Oleh karena itu, Ida mengimbau agar situasi ini mesti jadi pemantik perubahan bagi dunia usaha dan pekerja. Menurutnya, sudah saatnya dilakukan penguatan transformasi digital agar roda produksi dan usaha terus berputar. "Situasi ini menuntut kita berubah dan lakukan penyesesuaian pola kerja, usaha dari tradisional menjadi digital sebagai solusi pertahankan keberlangsungan usaha," ucap Ida.
Selain itu, Ida menegaskan makin diperlukannya kekompakan bagi organisasi pekerja, pengusaha dan pemerintah demi menghadapi 'badai' transformasi digital ini. "Saya meyakini dengan kekompakan dan soliditas ini tantangan ketenagakerjaan kita bisa lalui bersama," ucap Ida.
Ida juga mengklaim kekompakan organisasi pekerja-pengusaha-pemerintah terlihat saat menghadapi pandemi Covid-19. Kekompakan itulah yang menurutnya patut dilanggengkan. "Tantangan ke depan makin berat, saya yakin dan percaya dengan soliditas, kebersamaan kita bisa hadapi itu," sebut Ida.