REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyatakan sinergi antara PDI Perjuangan dan PPP memiliki riwayat sejarah dalam melawan otoritarianisme dan membangun negara.
Gus Falah menyatakan itu menyambut pertemuan antara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Bakal Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, dengan Plt Ketua Umum PPP Mardiono dan jajaran DPP kedua partai di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (30/4/2023). Pertemuan itu membicarakan sinergi kedua partai untuk memenangkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
"Pada Pemilu 1997, di tingkat akar rumput PDI Pro Megawati dan PPP pernah terjalin sinergi dalam wujud gerakan Mega Bintang, untuk melawan otoritarianisme Orde Baru," ungkap Gus Falah seperti dilansir dari Antara, Senin (1/5/2023).
Sinergi itu, lanjut Gus Falah, terjalin kembali ketika Ibu Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PPP Periode 1998-2007, Hamzah Haz bersama memimpin Kabinet pada 2001-2004.
Kala itu, Megawati selaku Presiden Republik Indonesia dan Hamzah Haz selaku Wakil Presiden bersinergi membangun negara ini dengan memimpin Kabinet Gotong Royong.
"Dan kepemimpinan Ibu Mega dan pak Hamzah terbukti berhasil mencatat beberapa prestasi, seperti mendirikan lembaga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) serta membawa Indonesia keluar dari IMF (International Monetary Fund)," papar Gus Falah.
"Jadi, ketika PDI Perjuangan dan PPP memutuskan untuk bersinergi memenangkan mas Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, sejatinya itu untuk melanjutkan perjuangan sejarah dalam membangun Indonesia yang demokratis, sejahtera dan berdaulat," ujar Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan itu menambahkan.