Senin 01 May 2023 18:00 WIB

IsDB, ICIEC, dan UNCTAD Bergabung Dorong Investasi Berkelanjutan

Prinsip Panduan dikembangkan sebagai bagian dari program bersama UNCTAD-IsDB.

Rep: Novita Intan/ Red: Lida Puspaningtyas
Ilustrasi investasi berkelanjutan. Samanea Hybrid Trade Outlet merupakan service hall pertama di Asia Tenggara, karena hampir 100 persen proyek ini menggunakan energi hijau yang terbarukan sebagai sumber energinya.
Foto: istimewa
Ilustrasi investasi berkelanjutan. Samanea Hybrid Trade Outlet merupakan service hall pertama di Asia Tenggara, karena hampir 100 persen proyek ini menggunakan energi hijau yang terbarukan sebagai sumber energinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Islamic Development Bank (IsDB), Islamic Corporation for the Investment of Insurance and Export Credit (ICIEC), dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) telah merilis seperangkat Prinsip Panduan Tidak Mengikat terkait Pembuatan Kebijakan Investasi.

Hal ini bertujuan untuk membantu mengembangkan pendekatan yang koheren, dirancang secara sadar, dan terkonsolidasi terhadap pembuatan kebijakan investasi di negara-negara anggota IsDB Group (MC).

Baca Juga

Seperti dilansir dari laman resmi IsDB, Senin (1/5/2023) prinsip-prinsip panduan memberikan panduan untuk mengeluarkan kebijakan investasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan; mempromosikan koherensi dalam pembuatan kebijakan investasi nasional dan internasional; mendorong lingkungan kebijakan global yang terbuka, transparan, dan kondusif untuk investasi; dan menyelaraskan kebijakan promosi dan fasilitasi investasi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Direktur Investasi dan Pengembangan Usaha UNCTAD James Zhan mengatakan UNCTAD telah menjadi pemimpin dalam mengadopsi pendekatan untuk membentuk kembali lingkungan investasi global melalui prinsip panduan dan teknis tindakannya.

“Mereka membantu membangun konsensus global tentang kebijakan investasi generasi baru sambil memungkinkan anggota mengejar prioritas pembangunan yang spesifik bagi mereka,” ucapnya.

Sementara itu Direktur Departemen Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas IsDB, Riad Ragueb, meyakini prinsip-prinsip ini akan memberikan panduan yang diperlukan bagi negara-negara anggota untuk mengembangkan kebijakan investasi. Ini guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan yang komprehensif.

Prinsip-prinsip tersebut dapat diterjemahkan ke dalam undang-undang, peraturan, dan praktik kebijakan nasional masing-masing negara. Sifatnya yang tidak mengikat membuat negara dapat memilih prinsip diterapkan, menawarkan pendekatan lunak pembuatan kebijakan investasi global.

Prinsip Panduan dikembangkan sebagai bagian dari program bersama UNCTAD-IsDB tentang Promosi Investasi dan Kebijakan Investasi Internasional.

IsDB, ICIEC, dan UNCTAD, melalui Program Bantuan Teknis Promosi Investasi IsDB (ITAP), telah bekerja sama dalam isu-isu yang berkaitan dengan kebijakan investasi internasional sejak tahun 2005. Kerja sama tersebut berfokus pada pengorganisasian dan penyelenggaraan lokakarya regional intensif kepentingan pejabat Pemerintah dan Agen Promosi Investasi (IPA) dari MC IsDB.

Hasilnya, 16 lokakarya regional telah diselenggarakan bersama tentang perlindungan, promosi, dan fasilitasi investasi. Lokakarya memberikan lebih dari 600 pejabat Pemerintah dari IsDB MC dengan alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk meninjau kebijakan investasi mereka agar lebih mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement