Senin 01 May 2023 21:48 WIB

Menhub Sebut Puncak Arus Balik Lancar

Sekalipun terjadi kenaikan pemudik yang tinggi, kecepatan kendaraan lebih baik.

Kepadatan arus balik menuju jalur utara arah Subang di Jalan Tangkuban parahu, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (30/4/2023). Puncak arus balik gelombang kedua diprediksi akan terjadi pada tanggal 29-30 April hingga 1 Mei 2023, sebelum jadwal masuk sekolah usai libur Lebaran.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kepadatan arus balik menuju jalur utara arah Subang di Jalan Tangkuban parahu, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (30/4/2023). Puncak arus balik gelombang kedua diprediksi akan terjadi pada tanggal 29-30 April hingga 1 Mei 2023, sebelum jadwal masuk sekolah usai libur Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut pergerakan kendaraan pada puncak arus balik kedua, Senin ini terpantau ramai lancar dan terkendali.

"Arus balik masih terkendali dengan baik dengan adanya contra flow serta one way. Kondisi di jalan relatif landai," ujar Menhub dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (1/5/2023).

Sebelumnya, Menhub pada Senin melalui udara memantau pergerakan kendaraan yang melewati jalur tol maupun arteri dari Jakarta hingga Cirebon. Pasca memantau arus balik melalui udara, ia juga memimpin rapat terkait operasional pengendalian lalu lintas di Kantor Jasa Marga, Gerbang Tol Cikampek Utama KM 70.

"Sekalipun terjadi kenaikan pemudik yang tinggi, kecepatan kendaraan saat ini lebih baik dibanding tahun lalu. Angka-angkanya terukur dan dihitung dengan sistem yang canggih. Ini patut kita banggakan," ungkap Menhub.

Berdasarkan data Jasa Marga, kecepatan rata-rata pada jalur Cawang sampai Semarang (KM 3-KM 414) pada arus mudik 2023 adalah 72,8 km/jam lebih cepat 15,9 persen dibanding arus mudik 2022 yang hanya 62,8 km/jam. Dari sisi waktu tempuh, pada arus mudik 2023 ini menjadi hanya 6 jam 4 menit (tanpa berhenti) atau lebih cepat 14 persen terhadap rata-rata arus mudik 2022, yakni 7 jam 2 menit.

Sementara, kecepatan rata-rata arus balik di jalur Semarang sampai Cawang (KM 414-KM 3) pada 22 April hingga 30 April 2023, yakni 77,81 km/jam atau lebih cepat 15,2 persen dibanding rata-rata arus balik 2022, yaitu 67,54 km/jam.

Waktu tempuh rata-rata dari Semarang hingga Cawang pada periode arus balik menjadi hanya 5 jam 49 menit (tanpa berhenti), lebih cepat 118 persen dibanding rata-rata arus balik 2022 yang mencapai 7 jam 7 menit.

"Kami masih lakukan pemantauan hingga nanti malam dan besok. Namun, dilihat dari volume kendaraan yang masih di bawah kapasitas jalan maka pergerakan relatif lancar," ujar Menhub

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan pengendalian pergerakan kendaraan yang jauh lebih baik dibanding 2022 dikarenakan evaluasi dan upaya perbaikan yang terus dilakukan pada mudik sebelumnya. Adapun, dua lokasi krusial yang mendapat perbaikan utama, yaitu kawasan Merak dan Cipularang.

"Di Merak kami tambah pelabuhan, kami tambah kapal, perbaiki jalan masuk menjadi lebih besar, perbaiki rest area menjadi lebih besar. Sementara di Cipularang itu, tahun lalu terjadi stuck maka tahun ini ditambah jalur menjadi 3 dan 4 jalur sehingga Korlantas bisa leluasa membuat contra flow yang membuat pergerakan dari Bandung ke Jakarta tidak tersendat dan lancar," ujar Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan Korlantas Polri masih akan terus mengawal kelancaran puncak arus balik pada Senin ini sampai Selasa (2/5/2023).

"Kami masih menunggu satu hari lagi besok untuk memantau masyarakat yang akan kembali ke Jakarta. Sampai hari ini, kami masih menyiagakan personel untuk mengantisipasi terjadi lonjakan," kata Firman.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan APurwantono menyampaikan angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan signifikan. Pada 2023, dari H-7 sampai dengan H+7 Lebaran, jumlah korban kecelakaan turun 25 persen, dari 8.949 orang pada 2022 menjadi 6.686 orang pada 2023. Korban kecelakaan yang meninggal dunia pun turun 40 persen, dari sebelumnya 1.253 orang menjadi 755 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement