Senin 01 May 2023 23:26 WIB

SPN dan FSB Garteks Jadikan May Day Sebagai Momentum Perubahan Nasib Buruh

SPN mempunyai konsep terkait Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat.

Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Federasi Serikat Buruh Garmen dan Tekstil (FSB Garteks) di May Day 2023, Senin (1/5/2023).
Foto: Dok. Web
Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Federasi Serikat Buruh Garmen dan Tekstil (FSB Garteks) di May Day 2023, Senin (1/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Momen May Day 2023 terasa begitu berbeda dengan tahun sebelumnya karena menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Para pekerja atau buruh tidak hanya menyampaikan tuntutannya terkait kesejahteraan mereka. 

Kali ini, para buruh menjadikan Hari Buruh Internasional sebagai momentum untuk menyuarakan gagasan dan konsep besar di bidang ketenagakerjaan dan hubungan industrial.

Baca Juga

Konsep tersebut disampaikan Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Federasi Serikat Buruh Garmen dan Tekstil (FSB Garteks).

"Ya, dalam May Day tahun ini bagaimanapun juga serikat buruh harus berperan yang lebih daripada hanya sekadar menuntut. Apalagi dalam momentum pilpres ini, serikat buruh harus mampu membuat konsep kebijakan di bidang ketenagakerjaan atau hubungan industrial yang lebih baik" kata Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) Joko Heriyono di sela-sela massa buruh di bilangan Patung Kuda Silang Monas Jakarta pada Senin (1/5/2023).

Joko menjelaskan,  SPN mempunyai konsep terkait Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat (JS3H), reformasi hukum ketenagakerjaan. 

Konsep ini disusun secara akademik berdasarkan perspektif pembangunan nasional dan kesejahteraan buruh. SPN menggandeng Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) untuk bersinergi guna menyiapkan konsep-konsep tersebut.

"Selaras dengan itu, SPN telah membangun sinergisitas dengan Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) dalam rangka mendukung Pak Ganjar menjadi presiden RI sekaligus menyiapkan konsep-konsep kebijakan bagi pemerintahan Pak Ganjar, misalnya pembentukan Komnas Hubungan Industrial," kata Joko. 

Sementara itu, Ketua Umum FSB Garteks KSBSI Ary Joko mengharapkan ada perubahan yang signifikan pada pemerintahan mendatang terkait kebijakan ketenagakerjaan dan hubungan industrial dan pihaknya akan berperan aktif.  

"FSB Garteks merasa perlu membangun kolaborasi dengan pihak lain dalam momentum politik pilres saat ini," ujar Ary di tengah kerumunan massa aksi May Day. 

Ary melanjutkan, dalam Hari Buruh kali ini, pihaknya tetap menyerukan suara buruh dalam konteks perbaikan kebijakan ke depan. Salah satunya, tentang konsep hubungan industrial yang berkeadilan dan konkret. 

FSB Garteks juga berkolaborasi dengan GBB untuk menggelar beberapa forum diskusi seperti Forum Musyawarah Hubungan Industrial untuk mencari solusi atas kesejahteraan para buruh atau pekerja. FSB Garteks bersama GBB sekaligus memperkuat dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai presiden buruh Indonesia.

"Dalam konteks itu, FSB Garteks sudah berkolaborasi dengan GBB di berbagai tempat guna memperluas dukungan untuk Pak Ganjar dan menggelar berbagai kegiatan salah satunya Forum Musyawarah Hubungan Industrial untuk mencari solusi dan ide-ide alternatif yang akan menjadi bahan pembuatan kebijakan terkait pada masa pemerintahan Pak Ganjar Pranowo,"  ungkap Ary.

Peringatan Hari Buruh Internasional pada Senin (1/5/2023) berlangsung dengan beberapa titik kumpul, dimulai dari Balai Kota dilanjutkan ke Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi, hingga Istora Senayan dengan menggelar kegiatan "May Day Fiesta 2023", demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement