Senin 01 May 2023 23:25 WIB

Keterampilan Karyawan Perlu Selalu Dikembangkan Seiring Jenjang Karier

Peningkatan keterampilan karyawan mutlak diperlukan.

Red: Reiny Dwinanda
Perempuan menjalani wawancara saat melamar pekerjaan (ilustrasi). Ketika sudah bekerja selama bertahun-tahun, karyawan perlu terus meningkatkan kemampuannya.
Foto: Republika/Prayogi
Perempuan menjalani wawancara saat melamar pekerjaan (ilustrasi). Ketika sudah bekerja selama bertahun-tahun, karyawan perlu terus meningkatkan kemampuannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog klinis dewasa Tiara Puspita mengingatkan bahwa keterampilan yang dimiliki seorang karyawan perlu senantiasa dikembangkan seiring dengan naiknya jenjang karier. Pengembangan keterampilan tersebut harus tetap dilakukan terlepas dari seseorang sudah bekerja selama bertahun-tahun dan merasa sudah menjadi orang yang ahli di bidangnya (expert).

"Walaupun seseorang sudah expert, tapi biasanya, apalagi kalau kita ngomongin soal karier, ada jenjang karier yang semakin lama semakin tinggi dan kebutuhannya pun (keterampilan non-teknis) bisa berbeda," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia itu saat dihubungi Antara melalui sambungan telepon, Senin.

Baca Juga

Ketika jenjang karier semakin tinggi, menurut Tiara, keterampilan non-teknis yang dibutuhkan justru semakin general atau bersifat lebih luas di samping penguasaan terhadap keterampilan teknis (hard skill) tertentu.

"Artinya, seseorang harus bisa menguasai tidak hanya area spesifik tertentu saja yang dia kuasai tetapi cara dia mengelola bawahan, atau mengelola tim, bagaimana dia memimpin sebuah tim, bagaimana dia berkomunikasi, dan sebagainya," kata dia.

Tiara juga mengingatkan bahwa keseimbangan antara keterampilan non-teknis dan keterampilan teknis harus disesuaikan dengan posisi terkini pada karyawan. Selain itu, jangan sampai seorang karyawan memandang keterampilan tersebut sebagai sesuatu yang ajek sehingga menyebabkan dirinya tidak berkembang.

"Kita mesti melihat posisi kita saat ini di mana. Kebutuhan kita saat ini apa. Dan tidak melihat itu menjadi suatu kebutuhan yang permanen, tetapi sesuatu yang dapat terus berubah seiring dengan berkembangnya karier kita," kata Tiara yang berpraktik di International Wellbeing Center itu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْكُمْ قُوَّةً وَّاَكْثَرَ اَمْوَالًا وَّاَوْلَادًاۗ فَاسْتَمْتَعُوْا بِخَلَاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلَاقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلَاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِيْ خَاضُوْاۗ اُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
(keadaan kamu kaum munafik dan musyrikin) seperti orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal-hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi.

(QS. At-Taubah ayat 69)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement