Selasa 02 May 2023 05:39 WIB

Jembatan di Ciranjang Cianjur Rusak, Lalu Lintas Warga Terkendala

Ada dua jembatan di Ciranjang yang dilaporkan rusak terdampak banjir.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Jembatan rusak.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
(ILUSTRASI) Jembatan rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (1/5/2023), dilaporkan membuat sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Salah satunya jembatan.

Dilaporkan ada satu jembatan gantung dan satu jembatan permanen di Ciranjang yang mengalami kerusakan akibat banjir luapan air Sungai Ciranjang itu.

Menurut Kepala Desa Ciranjang, Deden Efendi, kedua jembatan yang mengalami kerusakan itu terbilang penting bagi warga karena merupakan akses terdekat untuk sampai ke pusat kecamatan dan Pasar Ciranjang.

Karena itu, Deden berharap jembatan yang mengalami kerusakan bisa segera dibenahi.

“Untuk jalur alternatif banyak. Namun, jarak tempuh, terutama bagi warga dari Bojongpicung ke Ciranjang, harus memutar ke jalan nasional Bandung-Cianjur. Terutama warga yang hendak menjual hasil bumi ke Pasar Ciranjang. Kalau lewat jembatan hanya beberapa menit sudah sampai,” kata dia.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, jembatan gantung yang terdampak banjir sama sekali tidak bisa dilintasi.

“Karena tali sling putus di beberapa bagian, sehingga aktivitas warga di kedua wilayah terhambat karena warga harus mencari jalur alternatif yang jaraknya lebih jauh,” kata Rudi.

Ihwal jembatan permanen penghubung antarkecamatan di Desa Ciranjang, menurut Rudi, mengalami kerusakan berat, terutama di bagian landasan dan tiang penyangganya. Hanya satu jalur di jembatan dengan panjang sekitar 80 meter itu yang bisa dilintasi kendaraan.

Rusaknya dua jembatan di Ciranjang itu disebut sudah dilaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cianjur, agar segera dilakukan perbaikan.

Selain jembatan, BPBD Kabupaten Cianjur juga mendapat laporkan kerusakan sejumlah fasilitas umum lain. 

“Kami juga mencatat tiga bangunan sekolah dan satu tempat ibadah rusak akibat dihantam derasnya air bah. Untuk kerusakannya sudah dilaporkan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur, agar dapat dilakukan tindakan cepat untuk perbaikan,” ujar Rudi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement