Selasa 02 May 2023 09:18 WIB

Hardiknas 2023 Jadi Momentum Mengukur Efektivitas Merdeka Belajar

Ada 24 episode dari Program Merdeka Belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek.

Red: Mas Alamil Huda
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menilai, perlu ada indikator keberhasilan dan kegagalan untuk mengukur secara objektif Program Merdeka Belajar.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menilai, perlu ada indikator keberhasilan dan kegagalan untuk mengukur secara objektif Program Merdeka Belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 menjadi momentum untuk melihat efektivitas Program Merdeka Belajar yang telah berjalan kurang lebih 3,5 tahun terakhir. Perlu ada indikator keberhasilan dan kegagalan untuk mengukur secara objektif program unggulan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim itu.

"Kami menilai setidaknya ada indikator yang bisa kita lihat untuk melihat tren efektivitas apakah memang hasil Program Merdeka Belajar ini sesuai yang bertujuan menciptakan profil pelajar Pancasila yang mempunyai karakter kuat dan menguasai kemampuan dasar bidang numerik, literasi, dan sains setelah hampir 3,5 tahun diluncurkan Mas Menteri," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023). 

Baca Juga

Huda menjelaskan, saat ini setidaknya ada 24 episode dari Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek. Dalam setiap episode tersebut berisi subprogram dari visi Merdeka Belajar, di antaranya program sekolah penggerak, program guru penggerak, program organisasi penggerak, program asesmen nasional, penghapusan tes akademik untuk masuk perguruan tinggi negeri, hingga penghapusan tes calistung bagi siswa PAUD. 

"Berbagai program tersebut tentu merupakan iktikad baik dari Mas Menteri. Namun, sebagai sebuah kebijakan, sudah seharusnya diuji apakah memang benar-benar memberikan dampak bagi perbaikan kualitas pendidikan di Tanah Air?” ujarnya.