REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis jumlah investor pasar modal di Soloraya hingga akhir 2023 dapat mencapai 300 ribu. Kepala Kantor BEI Jateng 2, Muhammad Wira Adibrata mengatakan, saat ini jumlah investor pasar modal di Soloraya sebanyak 216.660 investor.
Angka ini mengalami kenaikan 7.994 investor dibandingkan akhir tahun lalu. Ia mengatakan kenaikan jumlah investor tersebut memperlihatkan minat masyarakat Soloraya terhadap instrumen saham, reksadana, dan obligasi makin meningkat.
"Khususnya anak-anak muda dengan rentang usia 18-25 tahun dan usia produktif 31-40 memberikan kontribusi terbesar yakni 65 persen," katanya. Sementara itu, untuk terus meningkatkan jumlah investor pasar modal, pihaknya sudah menyusun 609 kegiatan dengan target peserta mencapai 69 ribu masyarakat umum.
"Dengan kegiatan dan dukungan dari berbagai stakeholder, BEI Jateng 2 optimistis 2023 jumlah investor akan terus naik dan tembus di angka 300 ribu investor," katanya.
Pihaknya juga terus gencar melakukan edukasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perusahaan efek di Soloraya ke berbagai kalangan masyarakat. "Mulai dari pelajar, mahasiswa, pengusaha, bahkan ke aparatur sipil negara," katanya.
Ia mengatakan Pemkot Solo melalui Tim Percepatan Ekonomi Daerah (TPAKD) Kota Solo, BEI, dan OJK telah berkomitmen mengedukasi ASN dengan meluncurkan program Solo Ceria yaitu Solo Cerdas Investasi Aman.
"Selain Pemkot Solo, Pemkab Karanganyar dan Pemkab Boyolali juga mendukung penuh upaya BEI Jateng 2 dalam melakukan edukasi pasar modal dan telah memasukkan edukasi pasar modal ke dalam program TPAKD," ujar dia.