Selasa 02 May 2023 12:58 WIB

Menkumham: Tuduhan Anak Saya Terlibat Bisnis Lapas Bohong

Anak Yasonna disebut menjalankan bisnis narkoba di dalam lapas oleh Tio Pakusadewo.

Rep: Fergi Nadira B/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
 Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Hamonangan Laoly.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Hamonangan Laoly.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan, tuduhan keterlibatan anaknya, Yamitema Laoly, dalam monopoli bisnis di semua lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia adalah tudingan tidak benar.

"Ah bohong besar itu, enggak ada. Nanti ada keterangan dari kalapasnya," kata Yasonna ditemui wartawan di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Anak Yasonna, Yamitema Laoly disebut-sebut turut menjalankan bisnis narkoba di dalam lapas oleh aktor senior Tio Pakusadewo, seperti terungkap dalam wawancara di kanal Youtube Uya Kuya. Tio menjelaskan jika lapas sedang dalam keadaan mati listrik, hal itu menjadi pertanda bahwa narkoba diantarkan ke dalam lapas.

Beberapa tahun lalu, Tio pernah mendekam di Lapas Cipinang karena kasus narkoba.

Selain itu, akun @PartaiSocmed menyebut Yamitema Laoly dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia serta yayasan bernama Jeera Foundation memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar.

Jeera Foundation disebut tidak hanya memproduksi kopi, namun juga multimedia meliputi pelatihan fotografi, musik, kerajinan kulit seperti pembuatan tas yang dikolaborasi dengan tenun Indonesia, aksesoris tas, lukisan, gelang, dan desain baju yang nantinya dipasarkan ke masyarakat.

"Itu kan Tio pernah dua kali di sana. Dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Jadi, Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu. Tio pernah diminta pelatih, tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan," ucap Yasonna.

Yasonna bahkan menyebut Tio pernah dimasukkan ke straff cell atau sel khusus bagi warga binaan pemasyarakatan yang terbukti melakukan kesalahan di dalam rutan atau bisa disebut sebagai sel hukuman. "Makanya heran juga saya. Pelanggaran Tio Pakusadewo tanya karutannya. Pokoknya berat, masuk straff cell," ungkap Yasonna.

Yasonna menegaskan bahwa Yayasan Jeerater sebut melatih para napi. "Yayasan (Jeera) ini (memang) ada, bukan dia (Yamitema) ada di situ. Yayasan kerja sama dengan lapas melatih napi untuk ada yang jadi barista, (kerajinan) kulit, kalau kalian lihat ada produk-produk kulit, nah mereka itu," ujar Yasonna.

Dia pun membantah anaknya terlibat aktif dalam yayasan tersebut. "Enggak ada (anak saya), yayasannya saja yang ada, dia (Yemitema) tidak ikut di dalam, biasalah politik," ungkap Yasonna.

Sebelumnya, akun Twitter @PartaiSocmed membongkar bukti-bukti yang dikatakan valid terkait bisnis anak menteri di lapas. Menurut akun tersebut, bukti dimulai antara Jeera Foundation dengan PT Natur Palas Indonesia.

Salah satu chairman Jeera Foundation adalah Tema Laoly. "Putra Yasonna Laoly, Yamitema Laoly sebagai Co Founder sekaligus Chairman Jeera Foundation (PT Natur Palas Indonesia)," kata akun @PartaiSocmed, seperti dikutip Republika.co.id pada Selasa (2/5/2023).

Menurut keterangan di akun YouTube, Jeera Foundation adalah organisasi nirlaba yang bersinergi dengan lembaga Pemasyarakatan Indonesia yang membantu para warga binaannya untuk kembali ke dalam tatanan masyarakat. Hal ini dilalui program rehabilitasi yang dirancang sedemikian rupa agar memberikan dampak yang mengurangi tingkat residivisme dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement