REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mencatat kunjungan wisata selama libur Lebaran 2023 mencapai 400 ribu orang dengan perputaran uang sebanyak Rp80 miliar di luar penginapan dan transportasi. "Bukittinggi tetap menjadi pusat tujuan wisata selama libur Lebaran 2023 meski durasi libur kali ini terbilang pendek," kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, Selasa (2/5/2023).
Menurutnya, dari 400 ribu pengunjung itu, Pemkot Bukittinggi mencatat total pengunjung ke objek wisata berbayar sejak Jumat (21/4/2023) hingga Senin (1/5/2023) sebanyak 153.542 orang. "Dengan jumlah itu, Bukittinggi meraup pendapatan asli daerah (PAD) sebesar sekitar Rp3,39 miliar," kata Erman.
Ia mengatakan, meskipun waktu libur lebaran terbilang pendek, namun Kota Bukittinggi sebagai kota tujuan wisata utama di Sumbar, tetap jadi idola saat libur Idul Fitri 1444 H. "Kepadatan tidak bisa dihindari karena ratusan ribu pengunjung datang ke kota kelahiran Bung Hatta ini," katanya.
Erman Safar mengucapkan terima kasih pada para pengujung Kota Bukittinggi yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Kami juga berterima kasih pada seluruh pihak yang telah menjaga kota ini dengan baik, kerja sama dan koordinasi yang terjalin berhasil menciptakan suasana Bukittinggi yang aman, nyaman, dan tertib," katanya.
Sebelumnya, ia juga menegaskan keberpihakannya kepada pedagang kecil dan UMKM dengan mengizinkan PKL berdagang di Taman Jam Gadang. "Tidak apa-apa PKL berjualan asal tertib, soal kebersihan tetap kami perhatikan, tinggal sapu angkut dan buang, kesejahteraan warga lebih penting, ini salah satu momensaat lebaran untuk mencari rejeki sebanyak-banyaknya," katanya.
Objek wisata berbayar utama di Kota Bukittinggi meliputi Taman Panorama Lubang Jepadang, Benteng Fort De Kock dan juga Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK). TMSBK atau Kebun Binatang merupakan objek wisata utama yang paling memberikan nilai PAD terbesar di Kota Bukittinggi. Pada 2022, TMSBK berhasil memberi PAD terbesar di Bukittinggi dengan nilai mencapai Rp 24,2 miliar.