REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyambut baik pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai Golkar. Menurutnya, itu merupakan bagian dari silaturahim antara elite partai politik.
Jika dikaitkan dengan politik, ia tentu terbuka jika Partai Golkar ingin bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Termasuk membuka peluang Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan.
"Sangat mungkin-mungkin terjadi (Airlangga menjadi cawapres Anies), tapi itu dalam posisi pembicaraan yang masih panjang. Yang namanya politik sangat dinamis dan berkembang siapa dengan siapa itu tergantung pendekatan dan situasi politik terakhir," ujar Aboe di Kantor DPP PKS, Jakarta, dikutip Selasa (2/5).
Koalisi Perubahan untuk Persatuan ditegaskan solid dalam mengusung Anies sebagai bakal calon presiden (capres). Sama halnya dengan PKS yang berkomitmen memenangkan Anies pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. "PKS saat ini tetap dalam posisi menjaga hubungan koalisi yang sudah berjalan baik dan berusaha memenangkan PKS dan Anies," ujar Aboe.
Adapun pembahasan terkait cawapres untuk Anies disebutnya terus berlangsung. Ia juga masih enggan mengungkap kapan sosok tersebut akan diumumkan oleh Koalisi Perubahan.
Ia sendiri membantah bahwa pembahasan cawapres bergantung pada peta politik usai pengusungan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Ini peta politik, karena semua ini ada dalam dialog yang panjang, terjadi pagi siang dan malam, malam siang dan pagi ya. Karena kenapa? kita kan cari titik temu dan chemistry yang pas dan kepentingan yang pas dan sebagainya," ujar Aboe.
Pertemuan antara petinggi Golkar dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono beserta jajaran membuahkan sejumlah poin strategis. Di antaranya adalah tentang kolaborasi membangun bangsa setiap saat.
Kolaborasi harus strategis, didasarkan pada nilai dan ideologi kebangsaan. Kemudian memiliki pandangan yang sama serta optimisme bangsa ini akan maju dan unggul.
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto menjelaskan pemilihan umum pada 2024 harus didasarkan pada kerja dalam kebersamaan. Meski perbedaan pilihan adalah keniscayaan, tapi kolaborasi untuk sama-sama mengaktualisasikan nilai dan pembangunan bangsa, harus dengan kebersamaan.
"Perbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama bangun bangsa," ujar Airlangga saat jumpa pers usai pertemuan dengan Partai Demokrat pada Sabtu (29/4).