REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, menyoroti ramainya praktik mengemis daring ataupun cara mengemis lama yang dilakukan pihak tertentu yang secara ekonomi tergolong mampu, bahkan cenderung kaya. Menurut dia, mengemis daring dengan cara mandi lumpur atau sejenisnya merupakan cara tidak baik dan seharusnya berpengaruh pada harga diri.
"Kedua, nyangkut mental. Karena kalau seperti itu, misal dia (pengemis) ada uang satu miliar, tapi tinggal di kolong jembatan, dia kemudian sama artinya dengan seperti sampah," kata Risma saat bertemu wartawan di kantornya kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Mantan wali kota Surabaya itu menjelaskan, cara mengemis daring atau sejenisnya sangat berpengaruh terkait mental dan mindset kualitas manusia itu sendiri. Risma pun mengajak masyarakat ataupun pengemis untuk mengutamakan kerja dibanding meminta-minta, baik di jalanan maupun secara daring.
"Mengubah mental maupun mindset bahwa bekerja itu merupakan terhormat, lingkungan itu menjadi penting, seperti itu kira-kira," kata Risma.
Dia menganggap, keberadaan pengemis kaya sejauh ini memang bukan rahasia umum. Namun, masyarakat pada awal tahun ini diramaikan dengan fenomena mengemis secara daring atau langsung 'live' di aplikasi Tiktok.
Beberapa waktu lalu, akun Tiktok TM Mud Bath, menghebohkan jagat maya dengan mempertontonkan seorang ibu berusia lanjut mengguyur tubuh dengan air dari kotor. Usut punya usut, akun yang dimiliki sang anak itu disebut hanya untuk hiburan. Meskipun nyatanya, pengelola akun itu meminta imbalan dari hiburan yang ditayangkan.