Selasa 02 May 2023 17:10 WIB

Tanah TPU Depok Longsor, 10 Makam Tertimbun

Tanah di TPU Kalimulya 2 Depok longsor, sebanyak 10 makam tertimbun.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Bilal Ramadhan
10 makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 2 di Kecamatan Cilodong, Kota Depok tertimbun longsor sejak Selasa (25/4/2023). Petugas baru selesai melakukan pembersihan makam dari timbunan tanah pada hari ini, atau Selasa (2/5/2023).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
10 makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 2 di Kecamatan Cilodong, Kota Depok tertimbun longsor sejak Selasa (25/4/2023). Petugas baru selesai melakukan pembersihan makam dari timbunan tanah pada hari ini, atau Selasa (2/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Sebanyak 10 makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 2 di Kecamatan Cilodong, Kota Depok tertimbun longsor sejak Selasa (25/4/2023). Pembersihan makam dari timbunan tanah baru selesai dilakukan petugas hari ini, atau Selasa (2/5/2023).

Penanggungjawab TPU Kalimulya 2, Jayadi menyebut insiden longsor terjadi karena hujan besar pada Selasa (25/4/2023) sore. Petugas mengaku baru menemukan makam-makam tersebut telah tertimbun tanah pada malam Rabu.

Baca Juga

"Hujan besar, angin besar jadi terjadilah longsor itu, sampai menimbun makam-makam. Karena kemarin itu masih hari raya, itu temen-temen nggak langsung bersihin, kita bersihinnya baru tiga hari ini sampai tadi baru selesai," jelas Jayadi saat ditemui di TPU, Selasa.

Menurutnya, air dari hujan di waktu kejadian membuat sebagian turap penahan tanah rusak. Beberapa nisan makam juga rusak cukup parah akibat tertimpa batu-batu dari turap yang hancur.

Dia menyebut pihak keluarga dari jenazah di makam-makam yang terdampak itu telah diberitahu oleh petugas. Perbaikan makam akan dilakukan oleh keluarga nantinya.

"Ada nisan yang rusak tapi Alhamdulillah ahli waris paham, kalau itu faktor alam, bukan dari saya. Jadi pada (keluarga) lihat tadi," katanya.

Jayadi menyebut telah melaporkan kejadian ini kepada Pemkot Depok dan mengharapkan perbaikan turap sesegera mungkin. Ia mencatat, ada sekitar 20 meter turap yang rusak dalam kejadian tersebut.

"Turapnya memang kurang lebih sudah 10 tahun, jadi longsor. Sebelahnya masih ada yang kelihatan. Turapnya rusak karena ada air kencang dari atas karena air hujan yang banyak," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement