Selasa 02 May 2023 20:19 WIB

Masuk Tahun Politik, Insiden Penembakan Bisa Timbulkan Multitafsir

Aparat diminta segera mengungkap motif penembakan kantor MUI.

Suasana kantor Majelis Ulama Indonesia pascainsiden penembakan di Jakarta, Selasa (2/5/2023). Dalam insiden tersebut pelaku penembakan tewas dan dua orang lainnya yakni resepsionis MUI mengalami luka pada bagian punggung dan pegawai MUI lainnya terluka akibat menabrak pintu saat menghindari tembakan tersebut. Dalam peristiwa tersebut, pihak Kepolisian masih melakukan penyidikan terkait pelacakan latar belakang pelaku penembakan di Gedung MUI tersebut.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana kantor Majelis Ulama Indonesia pascainsiden penembakan di Jakarta, Selasa (2/5/2023). Dalam insiden tersebut pelaku penembakan tewas dan dua orang lainnya yakni resepsionis MUI mengalami luka pada bagian punggung dan pegawai MUI lainnya terluka akibat menabrak pintu saat menghindari tembakan tersebut. Dalam peristiwa tersebut, pihak Kepolisian masih melakukan penyidikan terkait pelacakan latar belakang pelaku penembakan di Gedung MUI tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung menyayangkan peristiwa penembakan yang terjadi di Kantor MUI Pusat, Selasa (2/5/2023). Pihak aparat penegak hukum pun diminta segera mengungkap motif dari pelaku melakukan penembakan sehingga masyarakat dapat tercerahkan atas kejadian ini.

"Sekali lagi kejadian ini sangat disayangkan, tapi memang motifnya belum terungkap. Ini yang kami minta dari polisi segera mengungkapnya. Apakah pelaku terafiliasi dengan kelompok-kelompok tertentu," kata Ketua MUI Lampung, Moh Mukri, di Bandarlampung.

Terlebih, lanjut dia, sekarang telah memasuki tahun-tahun politik yang suasananya mulai menghangat. Oleh karena itu peristiwa-peristiwa seperti ini jangan sampai menimbulkan multitafsir di kalangan masyarakat.

"Jangan sampai ada anggapan-anggapan, ada apa ini? Pesanan siapa? Suruhan siapa?  Ya kan. Oleh karena itu saya sebagai ketua MUI sangat menyayangkan kejadian itu dan mengecamnya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement