REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penerima vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster kedua hingga 2 Mei 2023 di Indonesia mencapai 3.140.701 jiwa. Keterangan Satgas Penanganan Covid-19 yang diterima di Jakarta, Selasa (2/5/2023), melaporkan akumulasi penerima vaksinasi booster kedua bertambah 61 orang pada hari ini dari sasaran 234.666.020 orang.
Untuk penerima vaksinasi dosis booster pertama tidak dilaporkan penambahan jumlah pada hari ini. Total penerimanya mencapai 6.873.901 orang.
Sedangkan dosis lengkap atau primer mencapai 174.870.861 orang, setelah mengalami penambahan peserta hari ini sebanyak 43 orang. Untuk dosis pertama total berjumlah 203.831.792 orang, setelah bertambah pada hari ini 31 orang.
Sementara untuk angka kesembuhan Covid-19 dilaporkan bertambah sebanyak 1.019 orang, sehingga total kesembuhan sejak Maret 2020 menjadi 6.601.452 orang. Kesembuhan Covid-19 terbanyak dilaporkan dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 271 orang, Jawa Timur 185 orang, Banten 184 orang, DKI Jakarta 148 orang, dan Jawa Tengah 114 orang.
Sementara untuk penambahan kasus harian Covid-19 adalah sebanyak 1.371 orang dengan provinsi penyumbang penambahan kasus terbanyak adalah DKI Jakarta 412 kasus, Jawa Barat 297 kasus, Jawa Timur 204 kasus, Banten 106 orang, dan Jawa Tengah 105 orang.
Penambahan kasus harian tersebut menyebabkan total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 mencapai 6.776.984 orang. Untuk kasus meninggal ada penambahan 27 orang, sehingga total menjadi 161.327 orang.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril meminta kesadaran masyarakat untuk segera booster. Selain itu juga meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker saat flu, orang yang kontak erat dengan orang sedang sakit, dan ketika ada di keramaian dan kerumunan sebagai antisipasi potensi menularkan atau tertular virus.
- "Ingat, segera booster, lakukan tes Covid-19 apabila sedang tidak sehat, dan segera lakukan isolasi mandiri jika dinyatakan positif Covid-19. Manfaatkan juga layanan telemedisin yang sudah disediakan pemerintah," katanya.