Selasa 02 May 2023 21:09 WIB

Goodbye Amerika, Taikonot China akan Mendarat di Bulan pada 2030

China sudah membuat kemajuan dengan perangkat keras pendaratan di bulan yang dibutuhkan.

Rep: Ilham Tirta/ Red: Partner
.
Foto: network /Ilham Tirta
.

Sebuah ilustrasi pangkalan bulan Cina. Gambar: gremlin/Getty Images
Sebuah ilustrasi pangkalan bulan Cina. Gambar: gremlin/Getty Images

ANTARIKSA -- Seorang ilmuwan bulan terkemuka China, Wu Weiren mengatakan, negaranya pasti akan mengenakan sepatu bot di bulan dalam tujuh tahun ke depan. Menurut dia, sudah tidak ada lagi kendala dalam mewujudkan impian tersebut.

"Pada tahun 2030, orang-orang China pasti akan dapat menginjakkan kaki di bulan. Itu bukan masalah," kata Weiren yang merupakan kepala perancang program eksplorasi bulan China kepada penyiar China CCTV pada 24 April lalu.

China sudah mengerjakan perangkat keras yang diperlukan untuk mendaratkan taikonot, sebutan astronot untuk China, di bulan. Negara itu sedang mengembangkan roket generasi berikutnya untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa berpenumpang yang ditingkatkan. Sementara, pekerjaan lain sedang dilakukan untuk pendarat bulan.

Roket baru dijadwalkan uji terbang pada tahun 2027, sementara pesawat ruang angkasa baru telah sukses menerbangkan misi tanpa awaknya. Ketua China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), Wu Yansheng, kontraktor ruang angkasa utama negara itu, telah mempresentasikan animasi urutan misi pada awal tahun ini. Ia menunjukkan seperti apa pendaratan taikonot di bulan nantinya.

Misi yang dimaksud Wu Weiren akan memungkinkan taikonot tinggal dalam waku singkat di permukaan bulan. Namun, China juga mengincar pembangunan pangkalan permanen, yang dikenal sebagai Stasiun Penelitian Bulan Internasional atau The International Lunar Research Station. Rencananya, stasiun itu akan dibangun pada tahun 2030-an.

Langkah pertama untuk proyek ambisius ini termasuk misi robot ke kutub selatan bulan yang akan menguji teknologi cetak 3D. Teknologi itu mampu membuat batu bata mirip Lego dari tanah bulan sehingga pembangunan gedung bulan segampang menyusun lego.

“Untuk pertanyaan apakah kita dapat membangun rumah, membuat batu bata, dan memiliki akses ke layanan komunikasi di bulan, itu semua diharapkan diverifikasi oleh eksperimen Chang'e 8, yang akan memberikan jaminan untuk eksplorasi ilmiah bulan skala besar di masa depan," kata Wu. Misi robotik dijadwalkan meluncur pada 2028.

China juga mencari mitra untuk usaha itu, sama seperti Amerika Serikat yang menarik dukungan untuk program Artemisnya. “The International Lunar Research Station yang dibangun oleh China terbuka (untuk mitra internasional). Kami menyambut baik partisipasi negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Kami juga berharap negara-negara BRICS dan beberapa negara berkembang Afrika akan bergabung dengan kami,” kata Wu. BRICS adalah kependekan dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

"Kami telah mengajukan inisiatif bagi semua untuk menandatangani kontrak, kesepakatan, atau perjanjian niat strategis."

Misi China ini hampir sama dengan misi Artemis Badan Antariksa AS (NASA) yang sudah disiapkan hampir satu dekade. Namun, misi Artemis disinyalir mendapat banyak kendala sehingga terus mundur dari targetnya. Terakhir, NASA mengumumkan misi Artemis 3 untuk pendaratan astronot di bulan pada 2030. Namun, banyak yang skeptis misi itu akan sesuai jadwal terbaru. Sumber: Space.com

sumber : https://antariksa.republika.co.id/posts/213365/goodbye-amerika-taikonot-china-akan-mendarat-di-bulan-pada-2030
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement