REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersilaturahim ke kediaman Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla atau JK. Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahim.
"Kita lebih banyak silaturahmi, karena seperti, dekat dengan beliau, sampai sekarang lah," ujar JK di kediamannya, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
"Sebenarnya sudah janjian ketemu sejak beberapa waktu lalu, beberapa hari, tapi karena sibuk. Soal politik, disinggung sambil lalu saja," sambungnya.
Ia menyebut, pertemuannya dengan Prabowo tidaklah membahas dinamika jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk tak membahas pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
"Saya kan di luar suatu konteks politik, jadi tidak membahas masalah begitu. Itu urusan pimpinan partai, saya sudah tidak aktif lagi di partai," ujar mantan ketua umum Partai Golkar itu.
Sementara itu, Prabowo langsung meninggalkan kediaman JK. Ia diketahui akan menghadiri undangan silaturahim dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada pukul 19.00 WIB.
Adapun sebelum kunjungannya ke kediaman JK, Prabowo seorang diri bersilaturahim ke kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Airlangga turut hadir dalam pertemuan itu.
Dalam keterangan resmi Partai Gerindra, kedatangan Prabowo yang mengenakan kemeja cokelat dalam rangka silaturahmi sekaligus makan siang bersama. Usai pertemuan tersebut, ketiganya tak membeberkan apakah ada atau tidaknya perbincangan terkait koalisi.
Sementara itu sebelumnya, Airlangga menegaskan dirinya masih solid berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Adapun wacana terkait beralihnya dukungannya kepada Prabowo disebutnya masih dalam pembahasan.
"Itu (mendukung Prabowo) masih dalam pembahasan. Jadi kita tunggu saja," ujar Airlangga di kediamannya, Jakarta, Kamis (27/4/2023) malam.
Menurutnya, pembahasan dengan Prabowo dalam kaitannya peleburan KIB dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Terdapat proses pembicaraan yang terus berlanjut terkait wacana pembentukan koalisi besar.
"Karena itu masih berproses. Jadi itu belum dibahas dengan KIB," ujar Airlangga.