Rabu 03 May 2023 07:04 WIB

Ini Penyebab Deflasi di Sumbar pada April 2023

Deflasi didorong oleh kelompok makanan dan minuman.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha
Pasar Raya Padang. Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Barat, Endang Kurnia Saputra, mengatakan Sumbar mencatatkan deflasi pada periode April 2023 sebesar 0,03 persen.
Foto: Dok Pemkot Padang
Pasar Raya Padang. Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Barat, Endang Kurnia Saputra, mengatakan Sumbar mencatatkan deflasi pada periode April 2023 sebesar 0,03 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatra Barat, Endang Kurnia Saputra, mengatakan Sumbar mencatatkan deflasi pada periode April 2023 sebesar 0,03 persen. Endang menjelaskan penyebab deflasi di Sumbar didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang deflasi sebesar 0,58 persen (mtm) dengan andil 0,18 persen (mtm).

Deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini menurut Endang bersumber dari penurunan harga komoditas cabai merah, beras, bawang merah, ikan gembolo/ikan aso-aso, dan mangga dengan andil masing-masing sebesar 0,24 persen; 0,04 persen; 0,02 persen; 0,02 persen; 0,01 persen (mtm).

Baca Juga

"Penurunan harga komoditas pangan strategis seperti cabai merah, beras, dan bawang merah secara umum didukung oleh meningkatnya pasokan seiring dengan masih berlangsungnya periode panen raya pada beberapa daerah sentra produksi, termasuk Sumatera Barat," kata Endang, Selasa (2/5/2023).

Sementara itu, lanjut Endang,  penurunan harga komoditas ikan tongkol/ikan ambu-ambu didorong oleh peningkatan hasil tangkapan nelayan di tengah permintaan komoditas ikan yang terjaga. Selain kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok kesehatan juga mengalami deflasi.

Sementara itu, kelompok lainnya mengalami inflasi dengan kontribusi terbesar berasal dari kelompok transportasi. Realisasi inflasi kelompok transportasi sebesar 0,77 persen mtm dengan andil 0,11 persen mtm yang disumbang oleh komoditas angkutan antar kota dan kendaraan carter/rental.

Selain itu, tarif kendaraan travel dan mobil, angkutan udara, kendaraan roda empat online juga mengalami peningkatan. Peningkatan tarif berbagai moda transportasi didorong oleh meningkatnya permintaan sejalan dengan tingginya aktivitas mudik lebaran di Sumatera Barat yang bertumpu pada transportasi darat. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga tercatat inflasi sebesar 0,47 persen mtm dengan andil 0,02 persen mtm.

Komoditas yang dominan mempengaruhi laju inflasi kelompok tersebut adalah emas perhiasan dengan andil 0,02 persen mtm. Peningkatan harga emas perhiasan sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat menjelang perayaan lebaran, sejalan dengan pola musiman.

"Secara umum, deflasi gabungan dua kota di Sumatera Barat pada April 2023 dipengaruhi oleh turunnya harga berbagai komoditas pangan. Peningkatan pasokan pada masa panen raya di tengah momentum Ramadhan dan Idul Fitri yang diperkuat dengan kelancaran distribusi diindikasi mencukupi kebutuhan masyarakat Sumatera Barat," ujar Endang.

Sementara itu, komoditas yang menahan deflasi lebih dalam terutama berasal dari peningkatan tarif angkutan dan peningkatan harga beberapa komoditas pangan serta emas perhiasan. Komoditas pangan yang mengalami peningkatan harga di antaranya minyak goreng, daging ayam ras, petai, dan jengkol yang didorong oleh peningkatan permintaan selama Hari Raya Idul Fitri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement