Rabu 03 May 2023 12:45 WIB

AirNav Layani 73.098 Penerbangan Selama Periode Angkutan Lebaran 2023

Pada puncak arus mudik tercatat ada 4.566 penerbangan.

Petugas memantau dan mengatur pergerakan pesawat udara di menara Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (13/10/2021). AirNav Indonesia mencatat telah melayani 73.098 penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia selama periode angkutan Lebaran 2023.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Petugas memantau dan mengatur pergerakan pesawat udara di menara Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (13/10/2021). AirNav Indonesia mencatat telah melayani 73.098 penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia selama periode angkutan Lebaran 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat telah melayani 73.098 penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia selama periode angkutan Lebaran 2023. Puncak arus mudik terjadi pada 19 April 2023 dengan jumlah penerbangan 4.566 dan puncak arus balik pada 1 Mei 2023 dengan jumlah penerbangan sebanyak 4.199.

"Angka pergerakan tersebut merupakan laporan yang dihimpun dari 51 posko angkutan Lebaran yang kami selenggarakan bersama dengan stakeholder penerbangan lainnya di kantor cabang, kantor cabang pembantu maupun unit layanan navigasi penerbangan di seluruh Indonesia sejak 17 April 2023. Posko berakhir pada 2 Mei 2023," ucap Direktur Utama AirNav Polana B Pramesti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga

Polana mengatakan, total pergerakan pesawat udara pada periode angkutan Lebaran 2023 mengalami kenaikan sebesar 17 persen dibandingkan dengan periode di tahun sebelumnya. Menurut dia, ada delapan cabang dengan total penerbangan yang meningkat, yaitu Soekarno-Hatta, Denpasar, Surabaya, Ujung Pandang, Kualanamu, Balikpapan, Halim Perdanakusuma, dan Sentani.

AirNav juga mencatat selama periode Lebaran 2023, AirNav telah melayani 4.224 penerbangan extra flight. "Selain itu, kami juga mengeluarkan ASHTAM untuk dua gunung yang erupsi di tanggal 1 Mei 2023, dua NOTAM di Samarinda dan Balikpapan," ungkap Polona.

AirNav juga melaporkan untuk hazard balon udara liar yang terbang di rute tersibuk telah turun apabila dibandingkan pada 2023. Jumlah gangguan balon udara yang dihimpun dari laporan pilot sebanyak 32 gangguan.

"Seluruh kejadian signifikan ini tidak mempengaruhi kelancaran angkutan Lebaran 2023," tuturnya.

AirNav juga telah memitigasi soal masih didapatinya balon udara terbang bebas, di antaranya dengan mengedukasi masyarakat melalui media sosial perusahaan dan mengundang publik figur untuk menyuarakan pentingnya menjaga ruang udara Indonesia dari hazard seperti balon udara liar.

Kemudian, menggerakkan kreativitas warga lokal yang didukung oleh program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan, menyelenggarakan festival budaya balon yang diikat di Pekalongan dan Wonosobo, bersinergi dengan aparat keamanan dengan melakukan sweeping, dan berkoordinasi dengan kepala daerah, kementerian hingga BMKG.

Polana menyatakan AirNav bersama dengan stakeholder penerbangan lainnya telah berkolaborasi dengan baik dalam memberikan pelayanan jasa transportasi udara yang prima selama periode angkutan Lebaran 2023.

"Kami bersyukur layanan navigasi penerbangan selama periode posko angkutan Lebaran kali ini berjalan dengan baik, lancar, selamat, dan efisien. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel navigasi penerbangan di seluruh Indonesia yang terus mendedikasikan kompetensi dan keahliannya dalam menjaga dan merangkai konektivitas di ruang udara Indonesia," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement