Rabu 03 May 2023 13:54 WIB

Relawan Jokowi: Ganjar itu Sat-Set, Cocok Dipasangkan Erick yang Gercep

Sosok Wapres yang tepat untuk Ganjar harus yang bisa kerja tuntas

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghadiri car free day di Kota Solo. Sekretaris Jenderal Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Hadi Mustafa mengatakan perhatian publik kini tertuju pada sosok calon wakil presiden (cawapres) yang tepat berpasangan dengan Ganjar Pranowo (GP). Ketua Umum PDIP Megawati menyebut sudah ada 10 tokoh yang antre melamar menjadi cawapres.
Foto: Dok
Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghadiri car free day di Kota Solo. Sekretaris Jenderal Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Hadi Mustafa mengatakan perhatian publik kini tertuju pada sosok calon wakil presiden (cawapres) yang tepat berpasangan dengan Ganjar Pranowo (GP). Ketua Umum PDIP Megawati menyebut sudah ada 10 tokoh yang antre melamar menjadi cawapres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Hadi Mustafa mengatakan, perhatian publik kini tertuju pada sosok calon wakil presiden (cawapres) yang tepat berpasangan dengan Ganjar Pranowo (GP). Ketua Umum PDIP Megawati menyebut sudah ada 10 tokoh yang antre melamar menjadi cawapres.  

"Ganjar itu sat set, pasnya dengan Erick Thohir yang selalu gerak cepat (gercep) menyelesaikan tugas negara. Anak muda seperti saya tentu sangat berharap Indonesia dipimpin oleh pasangan yang paham mengatasi disrupsi akibat revolusi digital dan kemajuan teknologi," ujar Hadi di Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Hadi menyampaikan usia Ganjar saat ini 54 tahun dan Erick itu 52 tahun, sama-sama di usia produktif memimpin negeri ini. Hadi menilai apabila pemimpin sudah di usia 60-an atau bahkan 70-an sudah kurang tepat memimpin bonus demografi dan mengawal visi Indonesia Emas.

"Tidak dimungkiri masyarakat ingin punya wakil presiden yang saling mengisi dan melengkapi kepemimpinan presiden," ucap Hadi.

Hadi menyebut sosok wapres yang ideal bukan hanya punya popularitas suara, tetapi juga punya kemampuan kerja tuntas. Apalagi, tantangan dunia masih mengadapi badai resesi ekonomi.

"Bahasa gaul anak mudanya kita butuh pemimpin yang sat-set dan gercep. Sat set menyelesaikan pembangunan infastruktur dan gercep menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan solusi yang tepat," lanjut Hadi.

Hadi menyampaikan Presiden Jokowi menyukai orang yang sedikit bicara, tidak membuat gaduh tetapi tuntas dalam tugas, sehingga Erick thohir menjadi tokoh andalan Presiden Jokowi. Hal ini sama sepert sosok Luhut Binsar Panjaitan yang menjadi menteri kepercayaan presiden. 

Hadi mengatakan Erick mendapat banyak tugas khusus dari Jokowi, namun bedanya dengan  Luhut yang sudah berniat pensiun dari dunia politik 2024 karena faktor usia, sementara Erick masih muda dan masih meneruskan estafet kepemimpinan bangsa ke depan.

"Keberhasilan Erick menahkodai kementrian BUMN telah mampu membawa Indonesia lepas dari krisis covid-19 dan mengawal kebangkitan ekonomi," tutur Hadi.

Hadi menilai tranformasi BUMN yang dilakukan Erick telah menunjukkan hasil, laba perusahaan pelat merah terus tumbuh. Hadi menyebut nama Erick kian populer setelah sukses dipercaya menjadi ketua Panitia harlah seabad NU, ketua panitia  Resepsi pernikahan Kaesang dan kini memimpin PSSI yang punya tugas berat merevolusi kemajuan sepak bola.  

"Semoga kapasitas kepemimpinan dan modal popularitas Erick mampu meyakinkan Presiden Jokowi, PDIP dan koalisi besar partai Politik tidak ragu menjadikannya sebagai cawapres berikutnya," kata Hadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement