REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis putri nomor dua dunia, Aryna Sabalenka, dipaksa bekerja keras olah Mayar Sherif sebelum memenangi pertandingan dalam tiga set 2-6, 6-2, 6-1 demi meraih tiket semifinal Madrid Open, Selasa (2/5/2023). Juara Australia Open itu kewalahan pada set pertama, namun menemukan ritme permainannya dan meraih kemenangan dalam waktu dua jam.
"Saya terus mencoba bertarung dan memainkan permainan saya dan menemukan ritme saya," kata Sabalenka dikutip AFP, Rabu (3/5/2023). "Dia adalah spesialis lapangan tanah liat dan saya sangat senang dengan kemenangan ini. Pertandingan yang sangat berat."
Sherif, petenis Mesir pertama yang mencapai perempat final turnamen WTA 1000, memanfaatkan permainan tak konsisten Sabalenka pada awal laga untuk membuat break pada gim pertama.
Petenis 26 tahun itu menjadi petenis pertama yang mencuri satu set dari Sabalenka di Madrid, dengan membuat break lagi untuk kedudukan 4-1 dan melewatkan set poin saat 5-1 sebelum mengamankan set pertama dengan servisnya.
Akan tetapi, sang lawan dari Belarusia berusia 24 tahun bangkit dengan mengonversi empat break poin pada set kedua dan melancarkan 10 pukulan winner untuk memaksa set ketiga dimainkan. Sabalenka memamerkan kekuatannya saat membuat break pada set ketiga sebelum unggul 3-0.
Sherif, yang mengalahkan peringkat lima dunia Caroline Garcia dalam dua set langsung pada babak ketiga turnamen, pada akhirnya kewalahan dengan pukulan-pukulan keras Sabalenka, yang mengamankan satu break lagi dan kemudian menutup set terakhir dengan servisnya.
Sabalenka akan berhadapan dengan peringkat sembilan Maria Sakkari asal Yunani atau Irina Camila Begu asal Rumania yang akan memainkan laga perempat final lainnya lebih larut hari ini.