Rabu 03 May 2023 14:13 WIB

Merah Lagi, Begini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Selama Mei

Ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh positif pada kuartal I 2023 ini.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan tajam pada perdagangan Rabu (3/5/2023). Pada awal sesi kedua, IHSG sudah terpangkas lebih dari dua persen dan saat ini berada dikisaran level 6.700.

Pelemahan IHSG sudah dimulai sejak 28 April yang menurun 0,43 persen dan berlanjut pada 2 Mei yang terkoreksi 0,76 persen. Analisis disusun oleh Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani menjelaskan, secara historikal, IHSG di bulan Mei memang cenderung mencatat pelemahan.

Baca Juga

Para pelaku pasar modal sering menyebutnya dengan istilah sell in May and Go Away. Pada 2022 lalu, IHSG terkoreksi 1,11 persen, pada 2021 terkoreksi 0,80 persen, pada 2019 terkoreksi 3,81 persen, dan pada 2018 terkoreksi 3,14 persen. Dalam lima tahun terakhir, hanya pada Mei tahun 2020 pergerakan IHSG terpantau positif 0,79 persen.

"Namun untuk Mei 2023 ini, pergerakan IHSG berpeluang positif dengan mempertimbangkan sejumlah faktor dan katalis pendorongnya. Arah IHSG pada bulan Mei 2023 masih berpotensi untuk menguat terbatas dalam rentang 6735-6995," kata Chisty, Selasa (2/5/2023).